Alarm Bahaya Merapi, Kembali Muntahkan Wedus Gembel Sejauh 1 Km Malam Ini
Jum'at, 25 Juni 2021 - 23:04 WIB
Guguran lava teramati sebanyak 206 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya dan 600 m ke arah tenggara.
Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.590.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.400 m3/hari. Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 24 Juni terhadap tanggal 17 Juni 2021 menunjukkan adanya penambahan tinggi kubah tengah sebesar 0,5 m. “Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu,” paparnya.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 2 cm/hari. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
“Dari data tersebut, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III,” ungkapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” terangnya.
Untuk itu, kepada Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten direkomendaikan agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalammenghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung. Merapi yang terjadi saat ini.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensibahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan diseputar GunungMerapi.Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRBIII direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan padadaerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak Gunung Merapi. “Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” pungkasnya.
Volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 1.590.000 m3 dengan laju pertumbuhan 11.400 m3/hari. Analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 24 Juni terhadap tanggal 17 Juni 2021 menunjukkan adanya penambahan tinggi kubah tengah sebesar 0,5 m. “Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu,” paparnya.
Baca Juga
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 2 cm/hari. Tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.
“Dari data tersebut, disimpulkan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat siaga atau level III,” ungkapnya.
Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor Tenggara–Barat Daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih. “Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak,” terangnya.
Untuk itu, kepada Pemkab Sleman, Magelang, Boyolali dan Klaten direkomendaikan agar melakukan upaya-upaya mitigasi dalammenghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung. Merapi yang terjadi saat ini.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensibahaya dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan diseputar GunungMerapi.Penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRBIII direkomendasikan untuk dihentikan.
Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan padadaerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dr puncak Gunung Merapi. “Jika terjadi perubahan aktivitas Gunung Merapi yang signifikan maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali,” pungkasnya.
tulis komentar anda