Pimpinannya Mengaku Rasul, Markas Diduga Aliran Sesat Digeruduk Warga Bandung
Kamis, 24 Juni 2021 - 14:48 WIB
BANDUNG - Sebuah video yang menayangkan aksi sejumlah warga menggeruduk tempat di Kota Bandung , Jabar yang diduga menjadi markas aliran sesat beredar di media sosial.
Baca juga: Agus Purwanto, Pria Kalem yang Hancurkan Rumah Mewah karena Dikhianati Istri
Dalam video berdurasi 9 detik yang diunggah akun Instagram @dapat_ccan itu, tampak puluhan orang menggeruduk sebuah tempat yang disebutkan terletak di Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu malam (23/6/2021).
Baca juga: Blitar Geger, Pasien Asam Lambung Kabur dari RS, Hasil Swab Test Ternyata Positif
Dalam keterangan video juga disebutkan bahwa tempat yang dikenal sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Da'i (Pusdiklat Da'i) tersebut diduga menjadi tempat penyebaran aliran sesat, sehingga membuat warga resah.
Camat Camat Buahbatu, Edi Juhendi membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, pihaknya bersama kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Buah Batu langsung menggelar pertemuan pascaperistiwa itu.
Berdasarkan hasil pertemuan, Edi mengungkapkan bahwa meski belum mengeluarkan fatwa resmi, pihak MUI menyatakan dugaan tempat tersebut menjadi markas penyebaran aliran sesat benar adanya.
"Iya, sudah (ucapan sesat), tapi fatwanya belum. Jadi secara kemarin hasil pertemuan kita mah sesat," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Agus Purwanto, Pria Kalem yang Hancurkan Rumah Mewah karena Dikhianati Istri
Dalam video berdurasi 9 detik yang diunggah akun Instagram @dapat_ccan itu, tampak puluhan orang menggeruduk sebuah tempat yang disebutkan terletak di Kelurahan Cijaura, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Rabu malam (23/6/2021).
Baca juga: Blitar Geger, Pasien Asam Lambung Kabur dari RS, Hasil Swab Test Ternyata Positif
Dalam keterangan video juga disebutkan bahwa tempat yang dikenal sebagai Pusat Pendidikan dan Pelatihan Da'i (Pusdiklat Da'i) tersebut diduga menjadi tempat penyebaran aliran sesat, sehingga membuat warga resah.
Camat Camat Buahbatu, Edi Juhendi membenarkan peristiwa tersebut. Menurut dia, pihaknya bersama kepolisian dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Buah Batu langsung menggelar pertemuan pascaperistiwa itu.
Berdasarkan hasil pertemuan, Edi mengungkapkan bahwa meski belum mengeluarkan fatwa resmi, pihak MUI menyatakan dugaan tempat tersebut menjadi markas penyebaran aliran sesat benar adanya.
"Iya, sudah (ucapan sesat), tapi fatwanya belum. Jadi secara kemarin hasil pertemuan kita mah sesat," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (24/6/2021).
tulis komentar anda