Penanganan Covid-19 Kota Makassar Perlu Dievaluasi

Selasa, 22 Juni 2021 - 12:30 WIB
Biddokkes Polda Sulsel menggelar vaksinasi massal di aula kantor Kelurahan Bonto Makkio, Kota Makassar, Senin 14 Juni lalu. Foto: SINDOnews/Maman Sukirman
MAKASSAR - Penanganan kasus Covid-19 di Kota Makassar saat ini masih perlu dievaluasi. Sebab, meski kasus harian dilaporkan kecil, namun laporan mingguan justru masih mengalami peningkatan dalam lima pekan terakhir.

Hal tersebut dikemukakan Ahli Epidemiologi Unhas , Ansariadi. Menurutnya, laporan mingguan yang mengalami peningkatan dalam lima pekan terakhir perlu diantisipasi dini oleh pemerintah kota agar kasus ke depannya tetap terkontrol.“Jumlah kasus per minggu ini masih terus meningkat di Makassar sejak lima minggu terakhir," tuturnya.

Baca Juga: Covid-19
Dia meminta agar pemkot mewaspadai peningkatan kasus di luar daerah, hal ini perlu intens diinformasikan ke masyarakat. Dia juga meminta agar pemkot mengevaluasi upaya penanganan Covid-19 , utamanya upaya tracking, testing dan isolasi.

Baca Juga: Covid


Dia juga meminta agar swab massal di Puskesmas kembali diintensifkan. “Jadi menyiapkan semua Puskesmas untuk bisa melakukan swab massal kembali dan menginformasikan ke masyarakat untuk segera ke Puskesmas jika ada gejala atau pernah kontak dengan orang yang diketahui positif Covid-19 ," tuturnya.

Lebih jauh beberapa kasus juga memerlukan penanganan khusus, seperti kasus Apartemen Sudirman. Menurutnya pemkot perlu mengivestigasi kasus tersebut.“Apakah pekerja ini tertular di daerahnya baru datang ke Makassar. Atau mereka tertular di Makassar ada super spreader. Jadi perlu dicek kapan tibanya mereka di Makassar," tuturnya.

Baca Juga: Covid-19
Menanggapi lonjakan kasus di Kota Makassar, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto memastikan akan meniadakan aktivitas malam Minggu jika kasus harian mencapai 50 kasus. Hal ini guna mengurangi tingkat penularan Covid-19 . Apalagi akhir pekan mobilitas masyarakat dianggap meningkat.“Jadi khusus untuk malam Minggu saya matikan (aktivitas) kalau sampai 50 kasus per hari,” tegasnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More