Duduk di Atas Sofa, Seorang Lansia Blitar Ternyata Sudah Jadi Mayat
Rabu, 16 Juni 2021 - 21:30 WIB
BLITAR - Seorang laki laki lanjut usia berinisial HN (78) warga Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar ditemukan tewas di dalam rumahnya. HN dalam posisi duduk bersandar di atas sofa dan kondisinya sudah membusuk.
Baca juga: Tulungagung Gawat, Jumlah Calon ASN Positif COVID-19 Klaster Surabaya Terus Bertambah
"Diperkirakan sudah 3-4 hari meninggal," ujar Kapolsek Garum Polres Blitar Iptu Burhanuddin kepada wartawan Rabu (16/6/2021). HN sehari-hari hidup seorang diri. Anaknya sudah berumah tangga dan bertempat tinggal tidak satu desa.
Baca juga: Janda Seksi Jualan Sabu, Ditangkap Saat Layani 2 Pasangan Kekasih Lakukan Pesta Terlarang
Sebelum ditemukan meninggal dengan kondisi membusuk, rumah HN terus tertutup. Saksi yang masih kerabat jauh merasa penasaran. Begitu tiba di depan rumah HN, ia melihat cairan berwarna keruh mengalir dari sela bawah pintu.
Saksi urung masuk. Ia langsung melapor ke perangkat desa dan dilanjutkan ke petugas kepolisian. "Kemudian bersama sama petugas masuk ke rumah korban," terang Burhanuddin.
Di atas sofa yang paling dekat pintu HN duduk di atasnya. Kondisinya sudah tidak bernyawa sekaligus membusuk. Cairan dari tubuh yang sudah menjadi mayat tersebut mengalir ke luar melalui sela pintu. Cairan beraroma busuk tersebut yang pertama kali dilihat saksi.
Menurut Burhanuddin, informasi dari pihak keluarga, HN memiliki riwayat penderita hipertensi dan jantung. Di meja kamar HN, petugas juga menemukan sejumlah obat untuk hipertensi. Kematian HN diduga disebabkan penyakit yang diidapnya.
Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar. "Dari pemeriksaan dan visum luar petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan," kata Burhanuddin.
Dengan tidak ditemukannya tanda kekerasan, pihak keluarga tidak menghendaki autopsi pada jenazah. Mereka menerima kematian HN sebagai musibah. Setelah visum luar, saat itu juga jenazah langsung dimakamkan. "Jenazah langsung dimakamkan di desa setempat," pungkasnya.
Baca juga: Tulungagung Gawat, Jumlah Calon ASN Positif COVID-19 Klaster Surabaya Terus Bertambah
"Diperkirakan sudah 3-4 hari meninggal," ujar Kapolsek Garum Polres Blitar Iptu Burhanuddin kepada wartawan Rabu (16/6/2021). HN sehari-hari hidup seorang diri. Anaknya sudah berumah tangga dan bertempat tinggal tidak satu desa.
Baca juga: Janda Seksi Jualan Sabu, Ditangkap Saat Layani 2 Pasangan Kekasih Lakukan Pesta Terlarang
Sebelum ditemukan meninggal dengan kondisi membusuk, rumah HN terus tertutup. Saksi yang masih kerabat jauh merasa penasaran. Begitu tiba di depan rumah HN, ia melihat cairan berwarna keruh mengalir dari sela bawah pintu.
Saksi urung masuk. Ia langsung melapor ke perangkat desa dan dilanjutkan ke petugas kepolisian. "Kemudian bersama sama petugas masuk ke rumah korban," terang Burhanuddin.
Di atas sofa yang paling dekat pintu HN duduk di atasnya. Kondisinya sudah tidak bernyawa sekaligus membusuk. Cairan dari tubuh yang sudah menjadi mayat tersebut mengalir ke luar melalui sela pintu. Cairan beraroma busuk tersebut yang pertama kali dilihat saksi.
Menurut Burhanuddin, informasi dari pihak keluarga, HN memiliki riwayat penderita hipertensi dan jantung. Di meja kamar HN, petugas juga menemukan sejumlah obat untuk hipertensi. Kematian HN diduga disebabkan penyakit yang diidapnya.
Jenazah langsung dievakuasi ke RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Kabupaten Blitar. "Dari pemeriksaan dan visum luar petugas tidak menemukan tanda bekas kekerasan," kata Burhanuddin.
Dengan tidak ditemukannya tanda kekerasan, pihak keluarga tidak menghendaki autopsi pada jenazah. Mereka menerima kematian HN sebagai musibah. Setelah visum luar, saat itu juga jenazah langsung dimakamkan. "Jenazah langsung dimakamkan di desa setempat," pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda