Ustadz Cholil Nafis Kena Tracing COVID-19 di Suramadu, Ternyata Malah Begini
Senin, 14 Juni 2021 - 13:09 WIB
Ustadz Cholil Nafis saat diajak berswa foto petugas kesehatan di posko penyekatan Jembatan Suramadu.Foto/ist
SURABAYA - Penyekatan di jembatan Suramadu masih terus berlangsung hingga sekarang. Semua kendaraan yang melintas dicekat dan dilakukan tes swab antigen. Tidak terkecuali Ustadz Cholil Nafis yang sedang melintas juga kena tracing.
Tracing ini dia alami saat perjalanan dari Madura melintasi Suramadu. Dua mobil rombongan diperiksa semua penunpang dan sopir. "Walhamdulillah semua negatif dan bisa meneruskan perjalanan ke Surabaya, terus ke Jakarta," ujar ulama, dosen sekaligus pengisi ceramah agama di sejumlah televisi nasional.
Baca juga: Sapu Bersih Preman, Polda Jatim Ringkus 64 Orang
Pria kelahiran Sampang, Madura ini mengaku sempat sempat ditawari untuk dikawal agar tidak diswab. Namun tawaran ini dia tolak. "Karena ini bagi sebagian warga Madura diswab atau tracing itu seperti malapetaka terkena virus corona," katanya.
"Tapi saya menolaknya biarkan saya dan keluarga diswab. Ini enakan malah gratis untuk mengetahui diri kita dan sekitar kita," tambahnya.
Saya mengapresiasi atas kinerja petugas kesehatan Jawa Timur, khususnya pemerintah kota Surabaya yang mengantasipasi penyebaran COVID-19 dari Madura. "Ada serba-serbi yang lucu, ada petugas swabnya yang kenal saya dan meminta selfie," kelakarnya.
Tracing ini dia alami saat perjalanan dari Madura melintasi Suramadu. Dua mobil rombongan diperiksa semua penunpang dan sopir. "Walhamdulillah semua negatif dan bisa meneruskan perjalanan ke Surabaya, terus ke Jakarta," ujar ulama, dosen sekaligus pengisi ceramah agama di sejumlah televisi nasional.
Baca juga: Sapu Bersih Preman, Polda Jatim Ringkus 64 Orang
Pria kelahiran Sampang, Madura ini mengaku sempat sempat ditawari untuk dikawal agar tidak diswab. Namun tawaran ini dia tolak. "Karena ini bagi sebagian warga Madura diswab atau tracing itu seperti malapetaka terkena virus corona," katanya.
"Tapi saya menolaknya biarkan saya dan keluarga diswab. Ini enakan malah gratis untuk mengetahui diri kita dan sekitar kita," tambahnya.
Saya mengapresiasi atas kinerja petugas kesehatan Jawa Timur, khususnya pemerintah kota Surabaya yang mengantasipasi penyebaran COVID-19 dari Madura. "Ada serba-serbi yang lucu, ada petugas swabnya yang kenal saya dan meminta selfie," kelakarnya.
(msd)
tulis komentar anda