Program Vaksinasi Gotong Royong di Makassar Minim Peminat
Kamis, 10 Juni 2021 - 10:29 WIB
MAKASSAR - Program vaksinasi mandiri alias gotong royong sebagai salah satu upaya menggenjot vaksinasi di Indonesia nampaknya belum begitu efektif berjalan di Kota Makassar.
Diketahui, program tersebut telah diluncurkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, yang kemudian diperkuat lewat peraturan Menteri Kesehatan nomor 10 tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, yang terbit pada awal Maret 2021 lalu.
Sayangnya, program andalan untuk mempercepat vaksinasi terebut masih minim diminati. Tercatat dari ribuan perusahaan di Makassar, hanya lima yang dilaporkan berkenan melakukan upaya tersebut.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Makassar mengaku program tersebut mandek, pendaftar tak naik sejak laporan terkahir pada Mei 2021 lalu.
"Yang daftar saja masih tetap lima perusahaan dari laporan terakhir," ujar Ketua Apindo Kota Makassar Muammar Muhayyang.
Padahal, program tersebut merupakan program pusat yang diperuntukkan bagi perusahaan agar vaksinasi dapat berjalan tanpa mengikuti vaksinasi yang dijadwalkan pemerintah.
Skemanya, perusahaan yang membiayai dan menyediakan vaksin tersebut bagi karyawannya, agar mereka secepatnya dapat bekerja dan menggerakkan kembali ekonomi.
Hanya saja, animo perusahaan dan pekerja terbilang kecil, lantaran harga yang disediakan cukup mahal dan dinilai cukup membebani perusahaan di tengah ekonomi yang tidak begitu stabil.
Diketahui, program tersebut telah diluncurkan pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Kesehatan, yang kemudian diperkuat lewat peraturan Menteri Kesehatan nomor 10 tahun 2021 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, yang terbit pada awal Maret 2021 lalu.
Sayangnya, program andalan untuk mempercepat vaksinasi terebut masih minim diminati. Tercatat dari ribuan perusahaan di Makassar, hanya lima yang dilaporkan berkenan melakukan upaya tersebut.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Makassar mengaku program tersebut mandek, pendaftar tak naik sejak laporan terkahir pada Mei 2021 lalu.
"Yang daftar saja masih tetap lima perusahaan dari laporan terakhir," ujar Ketua Apindo Kota Makassar Muammar Muhayyang.
Padahal, program tersebut merupakan program pusat yang diperuntukkan bagi perusahaan agar vaksinasi dapat berjalan tanpa mengikuti vaksinasi yang dijadwalkan pemerintah.
Skemanya, perusahaan yang membiayai dan menyediakan vaksin tersebut bagi karyawannya, agar mereka secepatnya dapat bekerja dan menggerakkan kembali ekonomi.
Hanya saja, animo perusahaan dan pekerja terbilang kecil, lantaran harga yang disediakan cukup mahal dan dinilai cukup membebani perusahaan di tengah ekonomi yang tidak begitu stabil.
tulis komentar anda