COVID-19 di Bangkalan Menggila, Pemprov Jawa Timur Percepat Rujukan Pasien

Senin, 07 Juni 2021 - 08:24 WIB
Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama Pemkab Bangkalan, dan Pemkot Surabaya, melakukan sejumlah langkah terintegrasi guna mencegah pertambahan kasus COVID-19. Foto/Ilustrasi
SURABAYA - Kasus COVID-19 di Kabupaten Bangkalan, terus mengalami lonjakan. Pemprov Jawa Timur (Jatim) bersama Pemkab Bangkalan, dan Pemkot Surabaya, melakukan berbagai upaya terintegrasi guna mencegah pertambahan kasus COVID-19 tersebut.



Terkait penanganan kuratif pasien COVID-19 , Pemprov Jatim melakukan percepatan rujukan pasien dari Bangkalan ke RSUD dr Soetomo dan rumah sakit rujukan lainnya di Surabaya. Sejak lima hari terakhir hal ini sudah berjalan.



Khusus untuk RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan, Pemprov Jatim mempersiapkan penambahan bed perawatan pasien.bSelain itu, Pemprov Jatim juga tengah melakukan tracing dan testing secara ketat pada masyarakat yang berkontak erat.



"Penanganan yang holistik harus dilakukan, terutama untuk tracing dan testing serta menurunkan BOR. Karena saat ini BOR di Kabupaten Bangkalan terus meningkat. Di RSUD Bangkalan bed nya itu dari 90 tempat tidur, yang terpakai sudah 73 bed," kata Khofifah, Minggu (6/6/2021).

Khofifah juga menyampaikan bahwa rumah sakit Bangkalan membutuhkan HFNC, ventilator serta beberapa jenis obat. Pemprov Jatim telah mengkomunikasikan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan akan segera dikirim sebanyak 32 unit HFNC langsung ke Bangkalan.



"Bagi pasien yang kondisinya berat bisa segera dirujuk langsung ke RS Dr Soetomo, agar penanganan maksimal, karena alat dan dokternya juga lebih lengkap dan agar RS di Bangkalan bisa ada relaksasi ," tambah Khofifah.

Tidak hanya itu, sejak kemarin sejumlah mobil PCR test dari Pemprov Jatim juga sudah dikirimkan ke Kabupaten Bangkalan. Mobil ini akan memasifkan testing di titik-titik yang memang menjadi episentrum lonjakan kasus COVID-19 di kabupaten tersebut.



"Saya terus update, mobil PCR tersebut sudah sampai di Bangkalan. Namun ada kendala memang, masih banyak masyarakat yang belum berkenan untuk di swab PCR . Maka langkah-langkah persuasif yang diharapkan menimbulkan kesadaran masyarakat untuk mau dites, terus kita lakukan, agar penanggulangan dan pencegahan penularan bisa dilakukan," tandas Khofifah.
(eyt)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content