COVID-19 di Kudus Menggila, 1 SSK Pasukan Brimob Bersiaga di 6 Desa
Jum'at, 04 Juni 2021 - 10:42 WIB
KUDUS - Kasus COVID-19 di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin menkhawatirkan. Aparat gabungan disiagakan di sejumlah titik, untuk menekan penularan COVID-19 . Bahkan delapan unit mobil water cannon juga turut dikerahkan untuk penyemprotan massal.
"Water Cannon ini akan berjalan tiga hari sekali di Kabupaten Kudus, untuk melakukan penyemprotan desinfektan," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memimpin Apel Besar Penanganan COVID-19 yang digelar di Alun-alun Simpang 7 Kudus, Jumat (4/6/2021).
"Dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah. Pertama untuk menyehatkan situasi, kedua memberikan wawasan kepada masyarakat, ketiga PPKM Mikro harus lebih maksimal dalam penanganan COVID-19 di Kudus ini," terang Luthfi.
Dia menambahkan, menerjukan satu SSK Pasukan Brimob untuk menjaga enam desa yang terpapar COVID-19 di Kabupaten Kudus. Dengan cara tersebut, tidak ada warga yang keluar-masuk selama masa isolasi mandiri.
"Selain itu, semua pasukan baik dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Batalyon, dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita ploting di Kabupaten Kudus ini. Dengan harapan Kita ingin Kabupaten Kudus kembali ke semula, target kita COVID-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus," tandasnya.
Berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, Kabupaten Kudus menempati posisi pertama dalam kasus aktif COVID-19 per 3 Juni 2021 di Jawa Tengah dengan jumlah 1.398 kasus. Sementara jumlah kasus terkonfirmasi di Kudus mencapai 7.975 orang, sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan ketersediaan tempat tidur di tujuh rumah sakit di wilayah Kudus, yang semakin menipis. Dari 393 tempat tidur isolasi COVID-19 , sudah terisi 359 tempat tidur (91%) dan ruang icu dari jumlah 41 tempat tidur, sudah terisi 38 tempat tidur (92%).
Baca Juga
"Water Cannon ini akan berjalan tiga hari sekali di Kabupaten Kudus, untuk melakukan penyemprotan desinfektan," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat memimpin Apel Besar Penanganan COVID-19 yang digelar di Alun-alun Simpang 7 Kudus, Jumat (4/6/2021).
"Dengan cara pola berjalan sesuai dengan arah. Pertama untuk menyehatkan situasi, kedua memberikan wawasan kepada masyarakat, ketiga PPKM Mikro harus lebih maksimal dalam penanganan COVID-19 di Kudus ini," terang Luthfi.
Baca Juga
Dia menambahkan, menerjukan satu SSK Pasukan Brimob untuk menjaga enam desa yang terpapar COVID-19 di Kabupaten Kudus. Dengan cara tersebut, tidak ada warga yang keluar-masuk selama masa isolasi mandiri.
"Selain itu, semua pasukan baik dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Batalyon, dan Brimob serta tenaga kesehatan, semuanya kita ploting di Kabupaten Kudus ini. Dengan harapan Kita ingin Kabupaten Kudus kembali ke semula, target kita COVID-19 harus hilang dari Kabupaten Kudus," tandasnya.
Baca Juga
Berdasarkan data corona.jatengprov.go.id, Kabupaten Kudus menempati posisi pertama dalam kasus aktif COVID-19 per 3 Juni 2021 di Jawa Tengah dengan jumlah 1.398 kasus. Sementara jumlah kasus terkonfirmasi di Kudus mencapai 7.975 orang, sembuh 5.918 orang, dan meninggal dunia 659 orang.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan ketersediaan tempat tidur di tujuh rumah sakit di wilayah Kudus, yang semakin menipis. Dari 393 tempat tidur isolasi COVID-19 , sudah terisi 359 tempat tidur (91%) dan ruang icu dari jumlah 41 tempat tidur, sudah terisi 38 tempat tidur (92%).
(eyt)
tulis komentar anda