Satu RT di Kudus Lockdown Akibat COVID-19 Merajalela, Begini Kronologinya
Senin, 31 Mei 2021 - 16:27 WIB
KUDUS - Sebanyak 11 orang terpapar COVID-19 di RT 5/11 Desa Pedawang Kecamatan Bae Kabupaten Kudus , Jawa Tengah ( Jateng ). Akibatnya, wilayah RT itu pun di-lockdown agar penyebaran virus korona tak semakin merajarela.
Kades Pedawang, Sofian mengatakan, peningkatan kasus di wilayahnya terjadi usai Lebaran Idul Fitri 1442 H. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan.
“Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular. Di sini satu RT ada tiga keluarga, sebanyak 11 orang, salah satunya meninggal dunia," katanya, Senin (31/5/2021).
Sofian mengatakan sudah melakukan pengetatan di RT tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan Ganjar untuk melakukan lockdown RT. “Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata per hari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sidak penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus. Selain sejumlah layanan rumah sakit dan tempat isolasi, Ganjar juga melakukan pengecekan ke Desa Pedawang Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
"Kalau sudah satu RT kasusnya banyak, 11 orang satu meninggal, maka sudah masuk zona merah," kata Ganjar.
Tindakan Bupati Kudus, Camat hingga Desa lanjut Ganjar sudah betul, yakni melakukan pengetatan. Tidak boleh ada kegiatan warga di sana bahkan warung saja tutup.
"Pak Camat dan Pak Kades eksekusi di lapangan, Puskesmas tracing. Itu sudah betul. Tapi kalau kemudian masyarakat masih lalu lalang, saya usul ditutup. Maka ini yang disebut lockdown tingkat RT. Inilah fungsi PPKM Mikro, dengan cara itu mudah-mudahan bisa dikendalikan," tegasnya.
Kades Pedawang, Sofian mengatakan, peningkatan kasus di wilayahnya terjadi usai Lebaran Idul Fitri 1442 H. Diduga, banyak warga yang tetap menggelar acara keramaian meskipun sudah diingatkan.
“Banyak warga yang tetap menggelar acara, padahal sudah kami ingatkan. Akibatnya banyak yang tertular. Di sini satu RT ada tiga keluarga, sebanyak 11 orang, salah satunya meninggal dunia," katanya, Senin (31/5/2021).
Baca Juga
Sofian mengatakan sudah melakukan pengetatan di RT tersebut. Meski begitu, pihaknya juga akan mempertimbangkan usulan Ganjar untuk melakukan lockdown RT. “Nanti kami koordinasikan dengan perangkat. Tapi rata-rata per hari ini kondisi warga yang isolasi mandiri itu sudah membaik. Mereka isolasi di rumah masing-masing," pungkasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan sidak penanganan COVID-19 di Kabupaten Kudus. Selain sejumlah layanan rumah sakit dan tempat isolasi, Ganjar juga melakukan pengecekan ke Desa Pedawang Kecamatan Bae Kabupaten Kudus.
Baca Juga
"Kalau sudah satu RT kasusnya banyak, 11 orang satu meninggal, maka sudah masuk zona merah," kata Ganjar.
Tindakan Bupati Kudus, Camat hingga Desa lanjut Ganjar sudah betul, yakni melakukan pengetatan. Tidak boleh ada kegiatan warga di sana bahkan warung saja tutup.
"Pak Camat dan Pak Kades eksekusi di lapangan, Puskesmas tracing. Itu sudah betul. Tapi kalau kemudian masyarakat masih lalu lalang, saya usul ditutup. Maka ini yang disebut lockdown tingkat RT. Inilah fungsi PPKM Mikro, dengan cara itu mudah-mudahan bisa dikendalikan," tegasnya.
(nic)
tulis komentar anda