Penjualan Listrik di Jawa Barat Naik 5,6 Persen
Senin, 17 Mei 2021 - 10:58 WIB
BANDUNG - PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Barat mencatat penjualan listrik selama Januari-April 2021 naik 5,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
“Peningkatan penjualan listrik hingga kuartal 1 menunjukkan adanya pertumbuhan positif terkait konsumsi listrik masyarakat di Jawa Barat. Jumlah penjualan listrik selama 4 bulan ini mencapai 17,5 TWh dimana tahun sebelumnya hanya sebesar 16,6 TWh,” kata Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat Iwan Ridwan dalam siaran persnya.
Berdasarkan kelompok tarif pelanggan, pertumbuhan penjualan listrik terbesar yaitu layanan khusus (layanan untuk pelanggan premium) sebesar 21,6%; tarif rumah tangga 9,6%, Traksi (pelayanan untuk kereta) 7,4%; dan Industri sebesar 3,6%.
Sebaliknya, pelanggan tarif sosial dan pemerintah pertumbuhannya minus menjadi -3,2% dan -1%. Hal ini karena masih adanya penerapan WFH di kantor-kantor dan pembatasan kegiatan di tempat-tempat sosial
Meski pertumbuhan pelanggan industri kurang dari 4%, namun menurut Iwan, pemakaian listrik di berbagai industri mulai naik. Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.
Baca juga: Banyak Warga Marah dan Emosi di Titik Penyekatan, Sosiolog: Masyarakat Frustasi Pandemi
“Di Jawa Barat, pelanggan industri menduduki penjualan tertinggi dibanding pelanggan yang lain yaitu sebesar 7,8 TWh. Selanjutnya pelanggan rumah tangga sebesar 7,0 TWh, dan pelanggan bisnis sebesar 1,9 TWh,” jelas Iwan.
Baca juga: Polisi Kewalahan Halau Massa Main Hakim Sendiri Ketika Amuk Maling Motor di Kuningan
Realisasi ini, sambungnya, menunjukkan peningkatan kegiatan perekonomian di masyarakat baik di bidang industri, bisnis, dan rumah tangga.
"Kami optimis ini akan semakin baik dengan semakin banyaknya masyarakat yang telah divaksin," pungkasnya.
“Peningkatan penjualan listrik hingga kuartal 1 menunjukkan adanya pertumbuhan positif terkait konsumsi listrik masyarakat di Jawa Barat. Jumlah penjualan listrik selama 4 bulan ini mencapai 17,5 TWh dimana tahun sebelumnya hanya sebesar 16,6 TWh,” kata Manager Komunikasi PLN UID Jawa Barat Iwan Ridwan dalam siaran persnya.
Berdasarkan kelompok tarif pelanggan, pertumbuhan penjualan listrik terbesar yaitu layanan khusus (layanan untuk pelanggan premium) sebesar 21,6%; tarif rumah tangga 9,6%, Traksi (pelayanan untuk kereta) 7,4%; dan Industri sebesar 3,6%.
Sebaliknya, pelanggan tarif sosial dan pemerintah pertumbuhannya minus menjadi -3,2% dan -1%. Hal ini karena masih adanya penerapan WFH di kantor-kantor dan pembatasan kegiatan di tempat-tempat sosial
Meski pertumbuhan pelanggan industri kurang dari 4%, namun menurut Iwan, pemakaian listrik di berbagai industri mulai naik. Hal ini menggambarkan kegiatan produksi mulai pulih.
Baca juga: Banyak Warga Marah dan Emosi di Titik Penyekatan, Sosiolog: Masyarakat Frustasi Pandemi
“Di Jawa Barat, pelanggan industri menduduki penjualan tertinggi dibanding pelanggan yang lain yaitu sebesar 7,8 TWh. Selanjutnya pelanggan rumah tangga sebesar 7,0 TWh, dan pelanggan bisnis sebesar 1,9 TWh,” jelas Iwan.
Baca juga: Polisi Kewalahan Halau Massa Main Hakim Sendiri Ketika Amuk Maling Motor di Kuningan
Realisasi ini, sambungnya, menunjukkan peningkatan kegiatan perekonomian di masyarakat baik di bidang industri, bisnis, dan rumah tangga.
"Kami optimis ini akan semakin baik dengan semakin banyaknya masyarakat yang telah divaksin," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda