Selama April 2021 Daya Beli Petani Jawa Timur Turun, Ini Penyebabnya
Sabtu, 08 Mei 2021 - 15:58 WIB
SURABAYA - Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur pada April 2021 turun sebesar 0,89%. Dari 99,19 menjadi 98,31. Penurunan NTP ini akibat indeks harga yang diterima petani turun sebesar 0,79%. Sedangkan indeks harga yang dibayar petani naik sebesar 0,10%.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2020, perkembangan NTP bulan April 2021 (year-on-year) mengalami penurunan sebesar 1,13%. Sedangkan perkembangan NTP bulan April 2021 dibandingkan bulan Desember 2020 (tahun kalender) mengalami penurunan sebesar 2,47%.
Baca juga: Dampak Pandemi, Penyaluran Kredit Perbankan di Jawa Timur Minus
“Jika dilihat perkembangan masing-masing subsektor pada bulan April 2021, dua subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan tiga subsektor mengalami kenaikan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (8/5/2021).
Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura yaitu 4,63%. Sari 106,59 menjadi 101,65. Diikuti subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,26% dari 98,21 menjadi 96,98.
Subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor Peternakan sebesar 1,30%. Dari 98,11 menjadi 99,39. Diikuti subsektor Perikanan sebesar 0,61%. Dari 99,17 menjadi 99,77. “Kemudian subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,19%, dari 99,01 menjadi 99,19,” ujar Umar.
Baca juga: Pertamina SHU Regional 4 WMO Bagikan Ribuan Paket Sembako kepada Masyarakat Pesisir
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan April 2021 adalah jagung, telur ayam ras, ayam ras pedaging, kentang, kacang tanah, cabai merah, cengkeh, kacang hijau, kacang kedelai dan tebu.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima petani adalah gabah, cabai rawit, bawang merah, sapi potong, buncis, ketela pohon, kol/kubis, jeruk, kopi dan kacang panjang.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar petani adalah daging ayam ras, telur ayam ras, semangka, rokok kretek filter, ketimun, cabai merah, upah penanaman, upah pemanenan, upah merambat/menyiangi dan bibit sapi (umur 2 bulan hingga 12 bulan).
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar petani bulan April 2021 adalah cabai rawit, jerami, bawang merah, beras, kacang panjang, terong, bibit bawang merah, bakalan sapi (umur > 12 bulan), buncis dan kubis/kol.
Jika dibandingkan dengan bulan April 2020, perkembangan NTP bulan April 2021 (year-on-year) mengalami penurunan sebesar 1,13%. Sedangkan perkembangan NTP bulan April 2021 dibandingkan bulan Desember 2020 (tahun kalender) mengalami penurunan sebesar 2,47%.
Baca juga: Dampak Pandemi, Penyaluran Kredit Perbankan di Jawa Timur Minus
“Jika dilihat perkembangan masing-masing subsektor pada bulan April 2021, dua subsektor pertanian mengalami penurunan NTP dan tiga subsektor mengalami kenaikan,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Sabtu (8/5/2021).
Subsektor yang mengalami penurunan NTP terbesar terjadi pada subsektor Hortikultura yaitu 4,63%. Sari 106,59 menjadi 101,65. Diikuti subsektor Tanaman Pangan sebesar 1,26% dari 98,21 menjadi 96,98.
Subsektor yang mengalami kenaikan NTP adalah subsektor Peternakan sebesar 1,30%. Dari 98,11 menjadi 99,39. Diikuti subsektor Perikanan sebesar 0,61%. Dari 99,17 menjadi 99,77. “Kemudian subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat sebesar 0,19%, dari 99,01 menjadi 99,19,” ujar Umar.
Baca juga: Pertamina SHU Regional 4 WMO Bagikan Ribuan Paket Sembako kepada Masyarakat Pesisir
Sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang diterima petani bulan April 2021 adalah jagung, telur ayam ras, ayam ras pedaging, kentang, kacang tanah, cabai merah, cengkeh, kacang hijau, kacang kedelai dan tebu.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang diterima petani adalah gabah, cabai rawit, bawang merah, sapi potong, buncis, ketela pohon, kol/kubis, jeruk, kopi dan kacang panjang.
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami kenaikan terbesar indeks harga yang dibayar petani adalah daging ayam ras, telur ayam ras, semangka, rokok kretek filter, ketimun, cabai merah, upah penanaman, upah pemanenan, upah merambat/menyiangi dan bibit sapi (umur 2 bulan hingga 12 bulan).
Sedangkan sepuluh komoditas utama yang mengalami penurunan terbesar indeks harga yang dibayar petani bulan April 2021 adalah cabai rawit, jerami, bawang merah, beras, kacang panjang, terong, bibit bawang merah, bakalan sapi (umur > 12 bulan), buncis dan kubis/kol.
(msd)
tulis komentar anda