Pemkab Pangandaran Tanggung Bunga Pinjaman Peternak Ayam Terdampak COVID-19
Minggu, 19 April 2020 - 17:39 WIB
PANGANDARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran bakal menanggung bunga pinjaman perbankan para pelaku usaha peternak ayam yang terdampak pandemi virus Corona atau COVID-19.
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku, ikut merasa prihatin dengan kondisi yang dialami pelaku usaha ternak ayam yang mengalami penurunan omset.
"Peternak ayam kondisinya sekarang terpuruk karena setelah ada pembatasan wilayah dampak dari ancaman persebaran COVID-19. Apalagi kebutuhan pakan sangat tinggi dan harganya terancam naik," kata Jeje, Minggu (19/4/2020).
Menghadapi kemungkinan keterpurukan pendapatan dari penjualan ayam, mereka para peternak ayam di Kabupaten Pangandaran harus berspekulasi menjual ayam secara terburu-buru untuk meminimalisir kerugian. "Saya kaget saat mendengar keluhan mereka para pelaku usaha peternakan ayam. Bahkan rela menjual ayam dengan harga murah hingga Rp10.000 per kilogram," tambahnya.
Jeje menjelaskan, kondisi tersebut mengetuk dirinya untuk menyelamatkan kondisi perekonomian masyarakat dengan cara meringankan beban biaya produksi. "Pemkab Pangandaran akan melakukan terobosan baru, salah satunya meringankan beban cicilan utang peternak ayam ke perbankan dengan cara menghapus bunganya," papar Jeje.
Jadi, kata Jeje, peternak ayam yang sudah meminjam permodalan ke perbankan hanya membayar tunggakan popoknya saja dan bunganya bakal ditanggung oleh anggaran APBD. "Dalam waktu dekat Pemkab Pangandaran akan menyusun formulasi dan regulasi hingga teknis agar perekonomian masyarakat kembali bergeliat," terangnya.
Demi kestabilan perekonomian di masyarakat, Pemkab Pangandaran akan memberi garansi ke perbankan. "Jangan sampai kita terpuruk, maka dengan itu berupaya semaksimal mungkin supaya tidak terjadi inflasi di masyarakat," pungkas Jeje.(Baca juga; Pemkot Bogor Distribusi Bansos 27 April dan Pemkab Bogor Sebelum Puasa )
Bupati Kabupaten Pangandaran Jeje Wiradinata mengaku, ikut merasa prihatin dengan kondisi yang dialami pelaku usaha ternak ayam yang mengalami penurunan omset.
"Peternak ayam kondisinya sekarang terpuruk karena setelah ada pembatasan wilayah dampak dari ancaman persebaran COVID-19. Apalagi kebutuhan pakan sangat tinggi dan harganya terancam naik," kata Jeje, Minggu (19/4/2020).
Menghadapi kemungkinan keterpurukan pendapatan dari penjualan ayam, mereka para peternak ayam di Kabupaten Pangandaran harus berspekulasi menjual ayam secara terburu-buru untuk meminimalisir kerugian. "Saya kaget saat mendengar keluhan mereka para pelaku usaha peternakan ayam. Bahkan rela menjual ayam dengan harga murah hingga Rp10.000 per kilogram," tambahnya.
Jeje menjelaskan, kondisi tersebut mengetuk dirinya untuk menyelamatkan kondisi perekonomian masyarakat dengan cara meringankan beban biaya produksi. "Pemkab Pangandaran akan melakukan terobosan baru, salah satunya meringankan beban cicilan utang peternak ayam ke perbankan dengan cara menghapus bunganya," papar Jeje.
Jadi, kata Jeje, peternak ayam yang sudah meminjam permodalan ke perbankan hanya membayar tunggakan popoknya saja dan bunganya bakal ditanggung oleh anggaran APBD. "Dalam waktu dekat Pemkab Pangandaran akan menyusun formulasi dan regulasi hingga teknis agar perekonomian masyarakat kembali bergeliat," terangnya.
Demi kestabilan perekonomian di masyarakat, Pemkab Pangandaran akan memberi garansi ke perbankan. "Jangan sampai kita terpuruk, maka dengan itu berupaya semaksimal mungkin supaya tidak terjadi inflasi di masyarakat," pungkas Jeje.(Baca juga; Pemkot Bogor Distribusi Bansos 27 April dan Pemkab Bogor Sebelum Puasa )
(wib)
tulis komentar anda