Tekan Kemiskinan, Baznas Jabar Dorong Peningkatan Pengumpulan Zakat
Sabtu, 01 Mei 2021 - 09:16 WIB
BANDUNG - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat terus mendorong partisipasi masyarakat dalam berzakat. Ketua Baznas Jabar, Anang Jauharuddin mengatakan, melalui zakat, kemiskinan dapat ditekan. Bahkan, zakat pun dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi kesenjangan sosial.
Terlebih, lanjut Anang, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia, termasuk di dalamnya Provinsi Jabar memiliki potensi zakat yang besar. Menurutnya, total penghimpunan zakat secara umum terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar zakat semakin baik.
"Walaupun demikian, Baznas terus mendorong peningkatan pengumpulan zakat, agar kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat dikurangi lebih maksimal," ujar Anang dalam keterangan resminya, Sabtu (1/5/2021).
Anang melanjutkan, salah satu upaya untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dal berzakat, pemerintah telah meluncurkan Gerakan Cinta Zakat. Melalui gerakan nasional tersebut, kata Anang, partisipasi masyarakat dalam membayar zakat, infak, dan sedekah dapat ditingkatkan serta penyalurannya lebih tepat sasaran, yakni benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sebagai tindak lanjut Gerakan Cinta Zakat Nasional, Baznas Jabar mewujudkan gerakan yang sama dengan nama Gerakan Cinta Zakat Jawa Barat," katanya.
Salah satu realisasi Gerakan Cinta Zakat Jawa Barat, tambah Anang, yakni penerimaan zakat dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar.
Selain itu, Baznas Jabar juga menginisiasi program Kampong Nyaah ka Kolot dan pembangunan layanan kesehatan yang diawali dengan pemberian nama Klinik Inggit Garnasih oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. "Program ini diharapkan dapat memperluas kebermanfaatan serta dapat membantu masyarakat, khususnya para lansia dhuafa untuk merasakan kebahagiaan di usia senja mereka," katanya.
Diketahui, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah menyerahkan zakat kepada Baznas Jabar di Rumah Dinas Gubernur Jabar Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/4/2021) kemarin. Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengajak seluruh masyarakat untuk menunaikan kewajibannya membayar zakat.
Menurut Kang Emil, ketika umat muslim menaati kewajibannya membayar zakat, maka ada banyak kaum dhuafa yang akan terbantu oleh sesama muslim lainnya. "Dengan zakat, kita memudahkan hidup para kaum dhuafa melalui fasilitas gratis ataupun bantuan lainnya melalui dana keumatan ini," katanya.
Kang Emil menyebutkan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp200 triliun jika semua umat muslim di Indonesia menunaikan kewajibannya membayar zakat. Oleh karenanya, dia pun berharap, Baznas Jabar dapat memaksimalkan dana keumatan tersebut."Kita buktikan, membangun Jabar bisa tanpa mengandalkan dana APBD yang sangat terbatas, tetapi bisa dengan dana keumatan. Begitu juga semua fasilitas kaum dhuafa bisa dibangun dengan dana keumatan," tandas Kang Emil.
Terlebih, lanjut Anang, sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, Indonesia, termasuk di dalamnya Provinsi Jabar memiliki potensi zakat yang besar. Menurutnya, total penghimpunan zakat secara umum terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam membayar zakat semakin baik.
"Walaupun demikian, Baznas terus mendorong peningkatan pengumpulan zakat, agar kemiskinan dan kesenjangan ekonomi dapat dikurangi lebih maksimal," ujar Anang dalam keterangan resminya, Sabtu (1/5/2021).
Anang melanjutkan, salah satu upaya untuk mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dal berzakat, pemerintah telah meluncurkan Gerakan Cinta Zakat. Melalui gerakan nasional tersebut, kata Anang, partisipasi masyarakat dalam membayar zakat, infak, dan sedekah dapat ditingkatkan serta penyalurannya lebih tepat sasaran, yakni benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Sebagai tindak lanjut Gerakan Cinta Zakat Nasional, Baznas Jabar mewujudkan gerakan yang sama dengan nama Gerakan Cinta Zakat Jawa Barat," katanya.
Salah satu realisasi Gerakan Cinta Zakat Jawa Barat, tambah Anang, yakni penerimaan zakat dari Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), serta aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jabar.
Selain itu, Baznas Jabar juga menginisiasi program Kampong Nyaah ka Kolot dan pembangunan layanan kesehatan yang diawali dengan pemberian nama Klinik Inggit Garnasih oleh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil. "Program ini diharapkan dapat memperluas kebermanfaatan serta dapat membantu masyarakat, khususnya para lansia dhuafa untuk merasakan kebahagiaan di usia senja mereka," katanya.
Diketahui, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil telah menyerahkan zakat kepada Baznas Jabar di Rumah Dinas Gubernur Jabar Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, Jumat (30/4/2021) kemarin. Dalam kesempatan itu, Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu pun mengajak seluruh masyarakat untuk menunaikan kewajibannya membayar zakat.
Menurut Kang Emil, ketika umat muslim menaati kewajibannya membayar zakat, maka ada banyak kaum dhuafa yang akan terbantu oleh sesama muslim lainnya. "Dengan zakat, kita memudahkan hidup para kaum dhuafa melalui fasilitas gratis ataupun bantuan lainnya melalui dana keumatan ini," katanya.
Kang Emil menyebutkan, potensi zakat di Indonesia bisa mencapai Rp200 triliun jika semua umat muslim di Indonesia menunaikan kewajibannya membayar zakat. Oleh karenanya, dia pun berharap, Baznas Jabar dapat memaksimalkan dana keumatan tersebut."Kita buktikan, membangun Jabar bisa tanpa mengandalkan dana APBD yang sangat terbatas, tetapi bisa dengan dana keumatan. Begitu juga semua fasilitas kaum dhuafa bisa dibangun dengan dana keumatan," tandas Kang Emil.
(don)
tulis komentar anda