Larang Mudik, Pemkot Bogor Minta RW Antisipasi Warga Keluar Masuk
Jum'at, 22 Mei 2020 - 08:00 WIB
BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya meminta RT/WW bersiaga mengantisipasi arus mudik dari dan ke Kota Bogor. Dia menegaskan bahwa Pemkot Bogor melarang mudik keluar dan mudik masuk.
"Tetapi kalaupun ada yang bandel dan nakal kita harus bisa mengantisipasinya," ungkap Bima Arya saat meniunjau dua titik RW Siaga di kawasan Tanah Sareal dan Bogor Barat, Kamis (21/5/2020)
Dia mencontohkan di RW 3, Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, pemuda setempat secara gotong royong menerapkan RW Siaga dengan sistem piket sebanyak 10 orang per harinya. "Mereka punya satu sistem di mana kalau nekat mudik harus mengisi formulir kemudian ada sistem isolasi 14 hari," jelasnya.
Selain itu, warga di sini bahu membahu menyediakan dapur umum untuk memproduksi makanan siap santap kemudian dibagikan kepada keluarga kurang mampu terdampak COVID-19.
Bima Arya kemudian meluncur ke RW Siaga di RW 08 Kompleks Pertanian, Menteng, Bogor Barat. "Di sini juga sistemnya bagus, warga menerapkan sistem pintu keluar masuk area satu pintu. Pintu lain ditutup. Bahkan RW 08 ini memiliki ruangan khusus isolasi. Jadi, bagi yang nakal, saudaranya di bawa ke sini harus isolasi di situ (balai RW) selama 14 hari," terang dia.
(Baca: Banjir Rob Dikira Tsunami, Warga Subang Berhamburan Selamatkan Diri)
Warga juga membangun lumbung pangan, yang dikumpulkan swadaya baik dari warga setempat maupun bantuan dari masyarakat lain untuk kemudian disebarkan kepada warga yang membutuhkan atau terdampak Covid-19. "Saya meminta agar semua RT dan RW lainnya ikut siaga, mengantisipasi para pemudik yang membandel ini supaya tidak membawa virus masuk ke kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Menteng, Bogor Barat, Zakaria mengatakan, pengetatan tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan Maret 2020 untuk melindungi warganya dari penyebaran virus Corona.
"Untuk tamu yang masuk ke RW 08 wajib menggunakan masker dan mencuci tangan di pintu gerbang RW 8. Terus di cek suhu tubuhnya, terus mengisi buku tamu untuk kontrol kita. Kalau penghuni, cukup cuci tangan dan pakai masker. Tapi sejak ada larangan mudik kami tambahkan ruang isolasi khusus ini," jelasnya.
(Baca: Masuk Zona Merah, Skor Kota Bekasi dan Cimahi Paling Rendah)
"Tempat isolasi itu sengaja kita bikin bagi para saudara atau kerabat dari warga yang nekat mudik ke sini. Semoga tidak terpakai ya. Kami juga imbau kepada warga yang ada di RW 8 untuk tahun sekarang agar saudaranya dari luar Kota Bogor tidak datang dulu ke sini. Misalkan ada yang nekat, kita tempatkan di tempat isolasi yang tadi," pungkasnya.
"Tetapi kalaupun ada yang bandel dan nakal kita harus bisa mengantisipasinya," ungkap Bima Arya saat meniunjau dua titik RW Siaga di kawasan Tanah Sareal dan Bogor Barat, Kamis (21/5/2020)
Dia mencontohkan di RW 3, Jalan Ahmad Yani, Tanah Sareal, pemuda setempat secara gotong royong menerapkan RW Siaga dengan sistem piket sebanyak 10 orang per harinya. "Mereka punya satu sistem di mana kalau nekat mudik harus mengisi formulir kemudian ada sistem isolasi 14 hari," jelasnya.
Selain itu, warga di sini bahu membahu menyediakan dapur umum untuk memproduksi makanan siap santap kemudian dibagikan kepada keluarga kurang mampu terdampak COVID-19.
Bima Arya kemudian meluncur ke RW Siaga di RW 08 Kompleks Pertanian, Menteng, Bogor Barat. "Di sini juga sistemnya bagus, warga menerapkan sistem pintu keluar masuk area satu pintu. Pintu lain ditutup. Bahkan RW 08 ini memiliki ruangan khusus isolasi. Jadi, bagi yang nakal, saudaranya di bawa ke sini harus isolasi di situ (balai RW) selama 14 hari," terang dia.
(Baca: Banjir Rob Dikira Tsunami, Warga Subang Berhamburan Selamatkan Diri)
Warga juga membangun lumbung pangan, yang dikumpulkan swadaya baik dari warga setempat maupun bantuan dari masyarakat lain untuk kemudian disebarkan kepada warga yang membutuhkan atau terdampak Covid-19. "Saya meminta agar semua RT dan RW lainnya ikut siaga, mengantisipasi para pemudik yang membandel ini supaya tidak membawa virus masuk ke kota Bogor," katanya.
Sementara itu, Ketua RW 08 Menteng, Bogor Barat, Zakaria mengatakan, pengetatan tersebut sudah dilakukan sejak pertengahan Maret 2020 untuk melindungi warganya dari penyebaran virus Corona.
"Untuk tamu yang masuk ke RW 08 wajib menggunakan masker dan mencuci tangan di pintu gerbang RW 8. Terus di cek suhu tubuhnya, terus mengisi buku tamu untuk kontrol kita. Kalau penghuni, cukup cuci tangan dan pakai masker. Tapi sejak ada larangan mudik kami tambahkan ruang isolasi khusus ini," jelasnya.
(Baca: Masuk Zona Merah, Skor Kota Bekasi dan Cimahi Paling Rendah)
"Tempat isolasi itu sengaja kita bikin bagi para saudara atau kerabat dari warga yang nekat mudik ke sini. Semoga tidak terpakai ya. Kami juga imbau kepada warga yang ada di RW 8 untuk tahun sekarang agar saudaranya dari luar Kota Bogor tidak datang dulu ke sini. Misalkan ada yang nekat, kita tempatkan di tempat isolasi yang tadi," pungkasnya.
(muh)
tulis komentar anda