Tangis Penjual Ikan Asin di Aceh Pecah, Putranya Lulus Jadi Prajurit TNI AD
Minggu, 25 April 2021 - 07:43 WIB
Khusnul Khatam (20) lulus menjadi prajurit TNI AD. Foto/iNews TV/Jamal Pangwa
ACEH - Tangis bahagia tak bisa disembunyikan pasangan Taufik (60) dan Cut Kasihan (52) warga Desa Lhok Paoh, Kecamatan Manggeng, Aceh Barat Daya. Putranya, Khusnul Khatam (20) berhasil lulus menjadi prajurit TNI AD .
Khusnul dan tiga orang rekan lainnya kini telah menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD gelombang pertama di Rindam Iskandar Muda (IM) Banda Aceh, yang dibuka langsung oleh Danrindam IM, Kolonel Inf. Marzuki pada Rabu (21/4/2021) lalu.
Keberhasilan Khusnul dan rekannya ini lantas menjadi inspirasi bagi generasi muda di wilayahnya, lantaran keempatnya itu berlatar belakang dari keluarga sederhana. Mereka berhasil menepis paradigma bahwa untuk menjadi prajurit TNI itu membutuhkan banyak uang, dan hanya bisa diikuti oleh kalangan keluarga mampu.
"Macam mana kita bilang ya, rasanya tidak mungkin. Kita ini kan orang tepi laut, orang bodoh, orang tidak mampu, tidak mungkin jadi," ungkap Taufik dengan rasa penuh syukur putranya menjadi prajurit TNI AD .
Ia menjelaskan, pada awalnya sempat pesimis cita-cita dan impian anaknya untuk menjadi TNI bisa tercapai. Pasalnya ia sendiri hanya seorang pedagang ikan asin teri yang jauh dari kemapanan.
Pesimisme Taufik ini kemudian terkikis setelah melihat keseriusan sang anak yang sejak jauh hari terus gigih mempersiapkan diri, berlatih dan belajar seraya berdoa kepada Tuhan agar lulus menjadi prajurit TNI .
Khusnul dan tiga orang rekan lainnya kini telah menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD gelombang pertama di Rindam Iskandar Muda (IM) Banda Aceh, yang dibuka langsung oleh Danrindam IM, Kolonel Inf. Marzuki pada Rabu (21/4/2021) lalu.
Keberhasilan Khusnul dan rekannya ini lantas menjadi inspirasi bagi generasi muda di wilayahnya, lantaran keempatnya itu berlatar belakang dari keluarga sederhana. Mereka berhasil menepis paradigma bahwa untuk menjadi prajurit TNI itu membutuhkan banyak uang, dan hanya bisa diikuti oleh kalangan keluarga mampu.
Baca Juga
"Macam mana kita bilang ya, rasanya tidak mungkin. Kita ini kan orang tepi laut, orang bodoh, orang tidak mampu, tidak mungkin jadi," ungkap Taufik dengan rasa penuh syukur putranya menjadi prajurit TNI AD .
Ia menjelaskan, pada awalnya sempat pesimis cita-cita dan impian anaknya untuk menjadi TNI bisa tercapai. Pasalnya ia sendiri hanya seorang pedagang ikan asin teri yang jauh dari kemapanan.
Baca Juga
Pesimisme Taufik ini kemudian terkikis setelah melihat keseriusan sang anak yang sejak jauh hari terus gigih mempersiapkan diri, berlatih dan belajar seraya berdoa kepada Tuhan agar lulus menjadi prajurit TNI .
tulis komentar anda