Terduga Teroris yang Ditembak Mati Pernah Terlibat Bom Gubernur Sulsel
Kamis, 15 April 2021 - 18:06 WIB
MAKASSAR - Terduga teroris berinisial MT, (49), yang ditembak mati tim Densus 88 Mabes Polri ternyata pernah terlibat pada aksi pelemparan bom terhadap Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo (SYL) 2013 silam.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menyebut, ditembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror dalam penggerebekan di Jalan Manuruki 3, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (15/4/2021) juga merupakan mantan narapidana teroris.
Zulpan mengatakan, MT terlibat dalam kasus pelemparan bom dalam acara HUT Golkar yang dihadiri Gubernur Syahrul Yasin Limpo pada 2013 lalu. "Iya betul itu (terlibat pelemparan bom). Yang bersangkutan dipidana selama 3 tahun," kata Zulpan.
Dia melanjutkan, usai menjalani masa hukuman, MT diduga kembali berbaur dengan kelompok ekstrimis lamanya. Salah satunya, jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang bermarkas di kompleks perumahan Villa Mutiara, Kluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Kelompok ini menurut Zulpan, adalah afiliasi dan berbaiat kepada ISIS . Sementara ini polisi gabungan masih berada di lokasi untuk mengumpulkan keterangan tambahan. "Secara detailnya tim Densus sementara mengembangkan lagi data-datanya," ujar Zulpan.
Zulpan menjelaskan, MT ditembak karena berupaya melawan petugas saat hendak ditangkap. Yang bersangkutan kata dia, melawan secara agresif dengan menggunakan dua parang panjang yang tajam. "Dan menyerang petugas dengan membabibuta," ungkap Zulpan.
Sebelum ditembak mati, petugas di lapangan katanya lebih dulu memberikan tembakan peringatan namun sama sekali tidak diindahkan oleh MT. "Karena itu petugas dengan terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur (tembak) dengan yang bersangkutan ini," tegasnya.
Zulpan mengatakan, pengungkapan jaringan JAD ini, merupakan rangkaian penyelidikan lanjutan petugas dalam kasus bom bunuh diri pasutri L dan YSF di depan halaman Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021 lalu. MT kata Zulpan, adalah bagian dari jaringan ini.
Usai ditembak mati, jenazah MT hingga sore ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Sementara kita tunggu keluarganya kalau sudah selesai diperiksa, langsung diambil kemudian disemayamkan oleh mereka," imbuh Zulpan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes E Zulpan menyebut, ditembak mati oleh tim Densus 88 Antiteror dalam penggerebekan di Jalan Manuruki 3, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Kamis (15/4/2021) juga merupakan mantan narapidana teroris.
Zulpan mengatakan, MT terlibat dalam kasus pelemparan bom dalam acara HUT Golkar yang dihadiri Gubernur Syahrul Yasin Limpo pada 2013 lalu. "Iya betul itu (terlibat pelemparan bom). Yang bersangkutan dipidana selama 3 tahun," kata Zulpan.
Dia melanjutkan, usai menjalani masa hukuman, MT diduga kembali berbaur dengan kelompok ekstrimis lamanya. Salah satunya, jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang bermarkas di kompleks perumahan Villa Mutiara, Kluster Biru, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar.
Kelompok ini menurut Zulpan, adalah afiliasi dan berbaiat kepada ISIS . Sementara ini polisi gabungan masih berada di lokasi untuk mengumpulkan keterangan tambahan. "Secara detailnya tim Densus sementara mengembangkan lagi data-datanya," ujar Zulpan.
Zulpan menjelaskan, MT ditembak karena berupaya melawan petugas saat hendak ditangkap. Yang bersangkutan kata dia, melawan secara agresif dengan menggunakan dua parang panjang yang tajam. "Dan menyerang petugas dengan membabibuta," ungkap Zulpan.
Sebelum ditembak mati, petugas di lapangan katanya lebih dulu memberikan tembakan peringatan namun sama sekali tidak diindahkan oleh MT. "Karena itu petugas dengan terpaksa mengambil tindakan tegas dan terukur (tembak) dengan yang bersangkutan ini," tegasnya.
Zulpan mengatakan, pengungkapan jaringan JAD ini, merupakan rangkaian penyelidikan lanjutan petugas dalam kasus bom bunuh diri pasutri L dan YSF di depan halaman Gereja Katedral Makassar, Minggu, 28 Maret 2021 lalu. MT kata Zulpan, adalah bagian dari jaringan ini.
Usai ditembak mati, jenazah MT hingga sore ini masih berada di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. "Sementara kita tunggu keluarganya kalau sudah selesai diperiksa, langsung diambil kemudian disemayamkan oleh mereka," imbuh Zulpan.
(agn)
tulis komentar anda