Ini Mitigasi Bencana yang Bisa Diterapkan untuk Cegah Jatuhnya Korban
Minggu, 11 April 2021 - 09:14 WIB
SURABAYA - Berbagai daerah di Indonesia berpotensi terjadi bencana alam. Mitigasi bencana bisa menjadi langkah untuk meminimalisir adanya korban. Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS, Amien Widodo menuturkan, butuh kesiapan warga untuk selalu waspada. Adanya korban gempa bumi paling banyak terjadi karena terkena reruntuhan bangunan.
Dari berbagai rangkaian bencana yang pernah terjadi harusnya bisa menjadi warning untuk selalu waspada. Butuh pemberdayaan masyarakat yang sadar bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan penanggulangan bencana dan dukungan komunitas terpadu antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan. "Pemberdayaan masyarakat menjadi penting untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana," kata Amien, Minggu (11/4/2021).
Ia melanjutkan, langkah awal bisa dilakukan dengan membuat Satgas Tangguh Gempa dengan menggelar pertemuan warga. Pertemuan ini guna mendiskusikan kemungkinan terjadinya gempa dan upaya keselamatan diri. "Termasuk mengatasi kepanikan," ucapnya.
Selanjutnya, katanya, menyediakan satu tempat atau ruang aman dalam kamar, kantor ataupun sekolahan atau rumah sakit. "Makin dekat kita dengan ruang aman tadi makin kecil kemungkinan terluka, jarak minimal kurang dari 1,5 meter," ungkapnya.
Masyarakat juga mengetahui dan bisa berlatih cara merunduk, berlindung dan pegangan . Merunduk di lantai, berlindung di bawah meja dan memegang kaki meja. "Jika jauh dari meja duduklah dilantai dekat dengan tembok, lindungi kepala dan leher dengan tangan," imbuhnya.
Amien juga menambahkan, para warga bisa menyediakan senter dan sepatu boot di bawah tempat tidur. Gempa bisa memutuskan jaringan listrik dan menyebabkan kehancuran sehingga banyak benda-benda tajam yang berhamburan.
Para warga juga harus memiliki rencana prosedur serta titik kumpul di luar rumah bila terjadi gempa. Setiap orang yang ada di rumah harus tahu apa yang akan dikerjakan. Bahkan, lanjutnya, masyarakat bisa mengikat dan paku di tembok barang-barang seperti lemari, rak buku, kabinet dan furnitur, termasuk juga lampu gantung juga harus diikat.
Edukasi masyarakat yang sudah terbiasa dengan mitigasi bencana bisa meminimalisir terjadinya korban. Sehingga masyarakat tetap aman dan tahu bagaimana caranya ketika gempa datang.
Baca Juga
Dari berbagai rangkaian bencana yang pernah terjadi harusnya bisa menjadi warning untuk selalu waspada. Butuh pemberdayaan masyarakat yang sadar bencana merupakan salah satu kunci keberhasilan penanggulangan bencana dan dukungan komunitas terpadu antara pemerintah dan sektor swasta sangat dibutuhkan. "Pemberdayaan masyarakat menjadi penting untuk meningkatkan ketangguhan dalam menghadapi bencana," kata Amien, Minggu (11/4/2021).
Ia melanjutkan, langkah awal bisa dilakukan dengan membuat Satgas Tangguh Gempa dengan menggelar pertemuan warga. Pertemuan ini guna mendiskusikan kemungkinan terjadinya gempa dan upaya keselamatan diri. "Termasuk mengatasi kepanikan," ucapnya.
Baca Juga
Selanjutnya, katanya, menyediakan satu tempat atau ruang aman dalam kamar, kantor ataupun sekolahan atau rumah sakit. "Makin dekat kita dengan ruang aman tadi makin kecil kemungkinan terluka, jarak minimal kurang dari 1,5 meter," ungkapnya.
Masyarakat juga mengetahui dan bisa berlatih cara merunduk, berlindung dan pegangan . Merunduk di lantai, berlindung di bawah meja dan memegang kaki meja. "Jika jauh dari meja duduklah dilantai dekat dengan tembok, lindungi kepala dan leher dengan tangan," imbuhnya.
Amien juga menambahkan, para warga bisa menyediakan senter dan sepatu boot di bawah tempat tidur. Gempa bisa memutuskan jaringan listrik dan menyebabkan kehancuran sehingga banyak benda-benda tajam yang berhamburan.
Baca Juga
Para warga juga harus memiliki rencana prosedur serta titik kumpul di luar rumah bila terjadi gempa. Setiap orang yang ada di rumah harus tahu apa yang akan dikerjakan. Bahkan, lanjutnya, masyarakat bisa mengikat dan paku di tembok barang-barang seperti lemari, rak buku, kabinet dan furnitur, termasuk juga lampu gantung juga harus diikat.
Edukasi masyarakat yang sudah terbiasa dengan mitigasi bencana bisa meminimalisir terjadinya korban. Sehingga masyarakat tetap aman dan tahu bagaimana caranya ketika gempa datang.
(eyt)
tulis komentar anda