Warga Diminta Waspada, Hujan Lebat Diprediksi Terjadi Tiga Hari ke Depan
Jum'at, 02 April 2021 - 08:34 WIB
MAKASSAR - Sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) diprediksi akan dilanda hujan lebat selama tiga hari ke depan, terhitung 1 hingga 4 April 2021.
Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Kota Makassar. Distribusi curah hujan disebut mengalami peningkatan dari normal.
"Memang kemarin itu kami prospek kondisi cuaca di Sulawesi Selatan tidak stabil. Kondisi cuaca ini kita prakirakan tanggal 1-4 April, curah hujan lebat dan sedang akan mendominasi di Sulawesi Selatan bagian Barat dan Selatan," ujar Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar, Siswanto, Kamis (1/4/2021).
Hasil analisis BMKG , kondisi ini dipengaruhi adanya MGO (Madden Julian Oscillation) yang aktif di kuadran 4. MGO merupakan fenomena gelombang bergerak melambat dari belahan barat Afrika ke Timur Samudra Pasifik dengan periode 30-60 hari.
MGO ini pun ikut berpengaruh di wilayah Sulsel karena dapat meningkatkan potensi hujan pada daerah yang dilewatinya, termasuk Kota Makassar. "Kami sudah mengeluarkan prospek sebagai bentuk kewaspadaan kita semua terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang berpeluang terjadi," katanya.
Selain itu, hasil analisis curah hujan menunjukkan adanya gelombang angin terutama di Indonesia. Lebih rincinya yaitu berada di Sulawesi Selatan, tepatnya di antara Sulawesi Utara dan Selatan yang merupakan perairan Selat Makassar.
Itu disebut gelombang ros di ekuatorial. Gelombang ros di ekuatoril yakni pergerakan gelombang atmosfer yang bergerak ke barat sepanjang wilayah ekuator. Gelombang ini bisa bertahan hingga 7-10 hari.
"Makanya kami perkirakan 1-4 hari ini. Itu yang membuat kondisi cuaca seperti ini. Potensi cuaca hingga hujan lebat diikuti dengan angin kencang akan terjadi," kata Siswanto.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, BMKG merilis cuaca ini akan berdampak pada wilayah pesisir barat dan selatan. Pesisir Barat itu meliputi Kabupaten Pinrang, Parepare, Barru, Maros, Makassar,sebagian dari wilayah Kabupaten Sidrap dan Soppeng. Sementara pesisir selatan, sebagian wilayah Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Kepulauan Selayar.
BMKG mengimbau kepada pengguna transportasi darat, udara dan laut agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Seperti potensi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan sebagainya.
Hal tersebut diungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Kota Makassar. Distribusi curah hujan disebut mengalami peningkatan dari normal.
"Memang kemarin itu kami prospek kondisi cuaca di Sulawesi Selatan tidak stabil. Kondisi cuaca ini kita prakirakan tanggal 1-4 April, curah hujan lebat dan sedang akan mendominasi di Sulawesi Selatan bagian Barat dan Selatan," ujar Sub Koordinator Pelayanan Jasa BMKG Wilayah IV Makassar, Siswanto, Kamis (1/4/2021).
Hasil analisis BMKG , kondisi ini dipengaruhi adanya MGO (Madden Julian Oscillation) yang aktif di kuadran 4. MGO merupakan fenomena gelombang bergerak melambat dari belahan barat Afrika ke Timur Samudra Pasifik dengan periode 30-60 hari.
MGO ini pun ikut berpengaruh di wilayah Sulsel karena dapat meningkatkan potensi hujan pada daerah yang dilewatinya, termasuk Kota Makassar. "Kami sudah mengeluarkan prospek sebagai bentuk kewaspadaan kita semua terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang berpeluang terjadi," katanya.
Baca Juga
Selain itu, hasil analisis curah hujan menunjukkan adanya gelombang angin terutama di Indonesia. Lebih rincinya yaitu berada di Sulawesi Selatan, tepatnya di antara Sulawesi Utara dan Selatan yang merupakan perairan Selat Makassar.
Itu disebut gelombang ros di ekuatorial. Gelombang ros di ekuatoril yakni pergerakan gelombang atmosfer yang bergerak ke barat sepanjang wilayah ekuator. Gelombang ini bisa bertahan hingga 7-10 hari.
"Makanya kami perkirakan 1-4 hari ini. Itu yang membuat kondisi cuaca seperti ini. Potensi cuaca hingga hujan lebat diikuti dengan angin kencang akan terjadi," kata Siswanto.
Berdasarkan fenomena yang terjadi, BMKG merilis cuaca ini akan berdampak pada wilayah pesisir barat dan selatan. Pesisir Barat itu meliputi Kabupaten Pinrang, Parepare, Barru, Maros, Makassar,sebagian dari wilayah Kabupaten Sidrap dan Soppeng. Sementara pesisir selatan, sebagian wilayah Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba dan Kepulauan Selayar.
BMKG mengimbau kepada pengguna transportasi darat, udara dan laut agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Seperti potensi banjir, tanah longsor, pohon tumbang, angin kencang dan sebagainya.
(agn)
tulis komentar anda