Kebangkitan Normal Baru
Rabu, 20 Mei 2020 - 10:30 WIB
Prof Dr Ema Utami SS MKom
Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta
RABU, 20 Mei 2020 merupakan hari yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan pertama kali dilakukan oleh pemerintahan zaman Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 di Yogyakata. Sejarah menuliskan bahwa peringatan ini mengacu pada berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Pada tahun 2020 ini, tentu semangat dari organisasi Boedi Oetomo juga diharapkan bisa ikut berperan dalam menghadapi permasalahan bangsa Indonesia saat ini. Pemuda dan pengetahuan merupakan dua komponen penting dalam Boedi Oetomo yang bisa mengambil peranan penting dalam mengurai berbagai permasalahan saat ini. Pemuda dengan pengetahuannya diharapkan mampu menemukan jalan keluar dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya yang sampai saat ini belum jelas bagaimana akhirnya. Semangat kalangan muda untuk tetap belajar dan berkarya di bidangnya masing-masing, khususnya untuk penyelesaian masalah pandemi ini tentu harus terus dibangkitkan.
Sudah sekitar tiga bulan banyak dari masyarakat di Indonesia yang harus bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Sebuah situasi yang cukup sulit dan mulai membosankan bagi banyak kalangan. Ramainya pusat perbelanjaan di beberapa daerah yang diberitakan di berbagai media bisa jadi merupakan salah satu respons dari kebosanan tersebut ditambah dengan bahwa minggu ini merupakan pekan terakhir sebelum Lebaran.
Harapan agar ada sebuah penyelesaian dalam pandemi ini tentu sangat diharapkan. Namun hampir semua negara belum memiliki solusi jitu untuk mengatasinya. Kajian pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang disebut dengan The New Normal disebut akan diterapkan mulai awal Juni 2020 di Indonesia. Perubahan pola hidup untuk menyesuaikan dengan belum ditemukannya solusi atas pandemi COVID-19 merupakan inti dari apa yang disebut dengan Normal Baru ini. Berbagai kalangan disebut di beberapa media sudah mempersiapkan berbagai protokol penyesuaian ini, termasuk di dalamnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Universitas Amikom Yogyakarta sebagai perguruan tinggi dan menjadi salah satu bagian dalam naungan Kemendikbud tentu juga harus segera menyesuaikan diri dengan hal ini. Pelaksanaan pendaftaran calon mahasiswa baru, perkuliahan, ujian, dan lain sebagainya disesuaikan dengan apa yang disebut dengan Normal Baru ini. Saat ini Universitas Amikom Yogyakarta sudah mampu melakukan pendaftaran dan ujian masuk mahasiswa baru, perkuliahan, UTS, pembimbingan dan pendadaran Skripsi serta Tesis secara full online.
Petunjuk pelaksanaan bentuk Normal Baru dari pemerintah tentu diharapkan segera didapatkan agar bisa disusun penyesuaian oleh para pimpinan universitas. Sebagai dosen tentu berbagai bentuk partisipasi penyesuaian telah dilakukan seperti dalam mengajar dan membimbing selama pandemi ini. Selain itu, beberapa penelitian berkaitan dengan pandemi COVID-19 ini juga saya arahkan agar dapat diambil oleh mahasiswa.
Bidang Informatika yang sering saya sampaikan ke mahasiswa merupakan ilmu yang sangat fleksibel dan bisa berperan di berbagai bidang termasuk untuk meneliti Covid-19 ini. Magister Teknik Informatika Universitas Amikom Yogyakarta yang memiliki pilihan konsentrasi Business Intelligence dan Informatics Technopreneurship tentu bisa juga ikut berperan.
Ide penelitian bidang informatika yang berkaitan dengan COVID-19 cukup banyak yang bisa diambil dan dijadikan tesis. Beberapa mahasiswa bimbingan saya sudah ada yang mengambil ide berkaitan dengan hal ini seperti dalam pengolahan citra, pengenalan pola dan lain sebagainya.
Semangat para pemuda pendiri Boedi Oetomo untuk ikut meyelesaikan permasalahan di zamannya tentu juga kita harapkan muncul dari para pemuda masa kini. Berbagai bentuk ide penelitian untuk ikut memberikan alternatif solusi tentu sangat diharapkan untuk terus didorong oleh civitas akademik.
Sebuah ayat Alquran yang cukup banyak dikutip menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi untuk bisa menyelesaikan berbagai persoalan, surat Al Kahfi ayat 13, "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." Wallahu a'lam.
Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta
RABU, 20 Mei 2020 merupakan hari yang diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Peringatan pertama kali dilakukan oleh pemerintahan zaman Presiden Soekarno pada 20 Mei 1948 di Yogyakata. Sejarah menuliskan bahwa peringatan ini mengacu pada berdirinya organisasi Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908.
Pada tahun 2020 ini, tentu semangat dari organisasi Boedi Oetomo juga diharapkan bisa ikut berperan dalam menghadapi permasalahan bangsa Indonesia saat ini. Pemuda dan pengetahuan merupakan dua komponen penting dalam Boedi Oetomo yang bisa mengambil peranan penting dalam mengurai berbagai permasalahan saat ini. Pemuda dengan pengetahuannya diharapkan mampu menemukan jalan keluar dalam mengatasi pandemi COVID-19 di Indonesia, khususnya yang sampai saat ini belum jelas bagaimana akhirnya. Semangat kalangan muda untuk tetap belajar dan berkarya di bidangnya masing-masing, khususnya untuk penyelesaian masalah pandemi ini tentu harus terus dibangkitkan.
Sudah sekitar tiga bulan banyak dari masyarakat di Indonesia yang harus bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Sebuah situasi yang cukup sulit dan mulai membosankan bagi banyak kalangan. Ramainya pusat perbelanjaan di beberapa daerah yang diberitakan di berbagai media bisa jadi merupakan salah satu respons dari kebosanan tersebut ditambah dengan bahwa minggu ini merupakan pekan terakhir sebelum Lebaran.
Harapan agar ada sebuah penyelesaian dalam pandemi ini tentu sangat diharapkan. Namun hampir semua negara belum memiliki solusi jitu untuk mengatasinya. Kajian pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang disebut dengan The New Normal disebut akan diterapkan mulai awal Juni 2020 di Indonesia. Perubahan pola hidup untuk menyesuaikan dengan belum ditemukannya solusi atas pandemi COVID-19 merupakan inti dari apa yang disebut dengan Normal Baru ini. Berbagai kalangan disebut di beberapa media sudah mempersiapkan berbagai protokol penyesuaian ini, termasuk di dalamnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Universitas Amikom Yogyakarta sebagai perguruan tinggi dan menjadi salah satu bagian dalam naungan Kemendikbud tentu juga harus segera menyesuaikan diri dengan hal ini. Pelaksanaan pendaftaran calon mahasiswa baru, perkuliahan, ujian, dan lain sebagainya disesuaikan dengan apa yang disebut dengan Normal Baru ini. Saat ini Universitas Amikom Yogyakarta sudah mampu melakukan pendaftaran dan ujian masuk mahasiswa baru, perkuliahan, UTS, pembimbingan dan pendadaran Skripsi serta Tesis secara full online.
Petunjuk pelaksanaan bentuk Normal Baru dari pemerintah tentu diharapkan segera didapatkan agar bisa disusun penyesuaian oleh para pimpinan universitas. Sebagai dosen tentu berbagai bentuk partisipasi penyesuaian telah dilakukan seperti dalam mengajar dan membimbing selama pandemi ini. Selain itu, beberapa penelitian berkaitan dengan pandemi COVID-19 ini juga saya arahkan agar dapat diambil oleh mahasiswa.
Bidang Informatika yang sering saya sampaikan ke mahasiswa merupakan ilmu yang sangat fleksibel dan bisa berperan di berbagai bidang termasuk untuk meneliti Covid-19 ini. Magister Teknik Informatika Universitas Amikom Yogyakarta yang memiliki pilihan konsentrasi Business Intelligence dan Informatics Technopreneurship tentu bisa juga ikut berperan.
Ide penelitian bidang informatika yang berkaitan dengan COVID-19 cukup banyak yang bisa diambil dan dijadikan tesis. Beberapa mahasiswa bimbingan saya sudah ada yang mengambil ide berkaitan dengan hal ini seperti dalam pengolahan citra, pengenalan pola dan lain sebagainya.
Semangat para pemuda pendiri Boedi Oetomo untuk ikut meyelesaikan permasalahan di zamannya tentu juga kita harapkan muncul dari para pemuda masa kini. Berbagai bentuk ide penelitian untuk ikut memberikan alternatif solusi tentu sangat diharapkan untuk terus didorong oleh civitas akademik.
Sebuah ayat Alquran yang cukup banyak dikutip menunjukkan bahwa pemuda memiliki potensi untuk bisa menyelesaikan berbagai persoalan, surat Al Kahfi ayat 13, "Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk." Wallahu a'lam.
(abd)
tulis komentar anda