Kecam Bom Katedral Makassar, GMKI Pangkalpinang Imbau Umat Kristiani Tak Terprovokasi
Minggu, 28 Maret 2021 - 17:54 WIB
PANGKALPINANG - Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia ( GMKI ) Pangkalpinang , mengecam keras tindakan bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) , Minggu (28/3/2021). Kendati demikian, GMKI mengimbau agar umat Kristiani tidak terprovokasi atas peristiwa tersebut.
"GMKI Pangkalpinang mengecam segala bentuk teror yang terjadi di Gereja Katedral. Kami juga mengimbau kepada umat Kristiani untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga harmonisasi di antara umat beragama," kata Ketua GMKI Cabang Pangkalpinang, Golkas Hutagaol.
Menurutnya, pada saat kejadian umat Kristiani sedang merayakan hari Minggu Palma, sebagai dimulainya Pekan Suci. "Bangsa Indonesia kembali diuji dengan kejadian bom bunuh diri hari ini di Paroki Katedral. Ledakan terjadi pukul 10.28 Wita. Sejumlah jemaat Katolik sangat panik, padahal pada saat itu sedang merayakan hari Minggu Palma sebagai tanda dimulainya Pekan Suci," ujarnya.
GMKI berharap, pihak kepolisian segara mengungkap dalang di balik bom bunuh diri tersebut. "Kami mendukung untuk pihak kepolisian bekerja lebih progresif dan dapat menangkap otak dari bom bunuh diri tersebut, untuk memastikan serta mampu memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang sebentar lagi memasuki perayaan paskah," ucapnya.
Data yang dihimpun, 19 orang menjadi korban luka akibat bom bunuh diri tersebut. Mereka antara lain sekuriti gereja dan masyarakat pengguna jalan. Para korban dirawat di RS Stella Maris, RS Akademis, dan RS Pelamonia.
"GMKI Pangkalpinang mengecam segala bentuk teror yang terjadi di Gereja Katedral. Kami juga mengimbau kepada umat Kristiani untuk tidak terprovokasi dan tetap menjaga harmonisasi di antara umat beragama," kata Ketua GMKI Cabang Pangkalpinang, Golkas Hutagaol.
Menurutnya, pada saat kejadian umat Kristiani sedang merayakan hari Minggu Palma, sebagai dimulainya Pekan Suci. "Bangsa Indonesia kembali diuji dengan kejadian bom bunuh diri hari ini di Paroki Katedral. Ledakan terjadi pukul 10.28 Wita. Sejumlah jemaat Katolik sangat panik, padahal pada saat itu sedang merayakan hari Minggu Palma sebagai tanda dimulainya Pekan Suci," ujarnya.
GMKI berharap, pihak kepolisian segara mengungkap dalang di balik bom bunuh diri tersebut. "Kami mendukung untuk pihak kepolisian bekerja lebih progresif dan dapat menangkap otak dari bom bunuh diri tersebut, untuk memastikan serta mampu memberikan rasa aman bagi umat Kristiani yang sebentar lagi memasuki perayaan paskah," ucapnya.
Baca Juga
Data yang dihimpun, 19 orang menjadi korban luka akibat bom bunuh diri tersebut. Mereka antara lain sekuriti gereja dan masyarakat pengguna jalan. Para korban dirawat di RS Stella Maris, RS Akademis, dan RS Pelamonia.
(nic)
tulis komentar anda