Desakan Sekolah Tatap Muka di Rembang Makin Kuat, Orangtua Disebut Banyak Stres

Minggu, 21 Maret 2021 - 19:47 WIB
Pertemuan di Gedung Balai Avicena Lasem, Kabupaten Rembang, Minggu (21/3/2021) menyuarakan desakan sekolah tatap muka dibuka kembali. Foto: iNews/Musyafa Musa
REMBANG - Berbagai kalangan berkumpul di Gedung Balai Avicena Lasem, Kabupaten Rembang , Minggu (21/3/2021). Mereka mendesak kepada pemerintah supaya pembelajaran tatap muka di sekolah segera dimulai. Desakan itu karena khawatir pembelajaran online kembali diperpanjang dengan alasan pandemi, justru akan menimbulkan dampak buruk.

Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Rembang, Kholid Suyono berpendapat, saat ini banyak orang tua stres mengarah depresi, karena harus membantu menyelesaikan PR anak-anaknya. “Orang tua jadi tambah pekerjaan. PR yang mestinya digarap siswa, orang tua yang mengerjakan,” ujarnya.



Dia mengamati dihentikannya pembelajaran tatap muka, justru membuat anak-anak banyak yang mengisi waktu dengan main game. Orang tua kemudian mendesak sekolah untuk menggelar pembelajaran tatap muka, sehingga ada sekolah di pelosok pedesaan yang terpaksa sembunyi-sembunyi melakukan aktivitas pembelajaran di sekolah.

“Daripada siswa berkeliaran nggak jelas, bagi kami langkah sekolah seperti itu malah lebih tepat. Tentu dengan model tatap muka terbatas, “ imbuh Kholid.



Warga Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang, Rembang ini mendesak pemerintah memberlakukan pembelajaran tatap muka dan meminta polisi jangan terlalu keras mencegah anak-anak menuntut ilmu, berdalih pembelajaran tatap muka masih dilarang pemerintah. “Kita ikhtiar terus, tapi yang harus diingat, hidup matinya seseorang sudah menjadi ketentuan Tuhan, “ tandasnya.



Ketua DPRD Rembang, Supadi yang hadir dalam forum itu sangat setuju sekolah tatap muka dibuka kembali. Mengingat, kenakalan anak pada masa pandemi ini kian meningkat. DPRD juga menjadi sasaran protes orang tua yang merasa gelisah. “Sekolah pakai HP, bukannya kualitas naik, malah anjlok. Saya dorong pada tahun ajaran baru ini, sudah mulai sekolah tatap muka,” tegasnya.

Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Abdul Aziz membenarkan pantauannya di lapangan, sekolah-sekolah di pelosok pedesaan sudah menerapkan pembelajaran tatap muka. Daripada sembunyi-sembunyi, lebih baik pemerintah membuka sekolah tatap muka, dengan pembatasan secara bertahap dan tetap dikontrol.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More