Cegah Corona, Pemkot Salatiga Diminta Bangun Tempat Karantina Pemudik
Sabtu, 18 April 2020 - 14:52 WIB
SALATIGA - DPRD Kota Salatiga meminta kepada Pemkot Salatiga segera membangun tempat karantina lengkap dengan sarana dan prasarananya khusus untuk pemudik. Ini untuk mengantisipasi penyebaran virus corona (Covid-19) dari daerah lain ke Salatiga melalui pemudik.
Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, menjelang Lebaran nanti ada kemungkinan warga Salatiga yang merantau diberbagai daerah akan mudik. Ini harus diantisipasi agar pemudik tidak menjadi carrier (sumber penular virus) Covid-19.
"Rencana pembangunan tempat karantina untuk pemudik memang sempat dibahas dalam rapat koordinasi penanganan. Hanya sejauh ini belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan. Karena itu, saya minta pembangunan tempat karantina untuk pemudik segera dilaksanakan mumpung masih ada waktu," kata Dance, Sabtu (18/4/2020).
Menurut Dance, Pemkot Salatiga harus bergerak cepat dan tepat dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Jika ada satu saja pemudik yang menjadi orang tanpa gejala (OTG) tidak dikarantina, maka bisa menularkan virus corona ke orang lain.
"Sekarang kita berpacu dengan waktu. Untuk itu, kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi segala kemungkinan penularan covid-19," ujarnya.
Dance menyebut, ada beberapa tempat yang bisa digunakan untuk membangun tempat karantina pemudik. Salah satunya Wisma Widya Graha LP3S Sinode di Jalan Soekarno-Hatta, Cebongan, Argomulyo. Di tempat tersebut bisa didirikan puluhan ruang untuk karantina.
Di sisi lain, kata Dance, juga harus disiapkan skema penanganan pemudik mulai mereka tiba di Salatiga hingga menjalani karantina selama 14 hari di tempat yang disediakan. Untuk teknis pemusatan kedatangan dan pemeriksaan awal pemudik sudah dipusatkan di Terminal Tingkir.
"Pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama karantina juga harus disiapkan. Sebab selama menjalani karantina, para pemudik tidak boleh kemana-mana. Jadi segala keperluan harus disiapkan," ucapnya.
Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit mengatakan, menjelang Lebaran nanti ada kemungkinan warga Salatiga yang merantau diberbagai daerah akan mudik. Ini harus diantisipasi agar pemudik tidak menjadi carrier (sumber penular virus) Covid-19.
"Rencana pembangunan tempat karantina untuk pemudik memang sempat dibahas dalam rapat koordinasi penanganan. Hanya sejauh ini belum ada kepastian kapan akan dilaksanakan. Karena itu, saya minta pembangunan tempat karantina untuk pemudik segera dilaksanakan mumpung masih ada waktu," kata Dance, Sabtu (18/4/2020).
Menurut Dance, Pemkot Salatiga harus bergerak cepat dan tepat dalam mengantisipasi penyebaran virus corona. Jika ada satu saja pemudik yang menjadi orang tanpa gejala (OTG) tidak dikarantina, maka bisa menularkan virus corona ke orang lain.
"Sekarang kita berpacu dengan waktu. Untuk itu, kita harus bergerak cepat untuk mengantisipasi segala kemungkinan penularan covid-19," ujarnya.
Dance menyebut, ada beberapa tempat yang bisa digunakan untuk membangun tempat karantina pemudik. Salah satunya Wisma Widya Graha LP3S Sinode di Jalan Soekarno-Hatta, Cebongan, Argomulyo. Di tempat tersebut bisa didirikan puluhan ruang untuk karantina.
Di sisi lain, kata Dance, juga harus disiapkan skema penanganan pemudik mulai mereka tiba di Salatiga hingga menjalani karantina selama 14 hari di tempat yang disediakan. Untuk teknis pemusatan kedatangan dan pemeriksaan awal pemudik sudah dipusatkan di Terminal Tingkir.
"Pemenuhan kebutuhan sehari-hari selama karantina juga harus disiapkan. Sebab selama menjalani karantina, para pemudik tidak boleh kemana-mana. Jadi segala keperluan harus disiapkan," ucapnya.
(abd)
tulis komentar anda