Tangis Warga Desa Tiwet Pecah, Saat Ujut Priyanto Meregang Nyawa Usai Digigit Ular
Selasa, 16 Maret 2021 - 22:20 WIB
LAMONGAN - Seorang warga di kawasan Bengawan Njero, meninggal dunia usai digigit ular saat sedang mencari ikan. Warga korban banjir yang meninggal dunia akibat gigitan ular tersebut diketahui bernama Ujut Priyanto (30) warga Desa Tiwet, Kecamatan Kalitengah.
Korban meninggal dunia akibat gigitan ular di jari kelingking, saat mencari ikan disalah satu lokasi yang sedang terkena banjir. "Korban memang biasanya mencari ikan, dan saat mencari ikan pada Senin (15/3/2021) pagi sekitar pukul 02.00 WIB, korban terkena gigitan ular ," kata salah seorang warga Desa Tiwet, Zainal, Selasa (16/3/2021).
Usai terkena gigitan ular , lanjut Zainal, korban meneruskan aktivitas mencari ikannya dan baru merasakan sakit akibat terkena bisa ular tersebut saat makan pagi. Ketika itu, korban menggigil dan langsung muntah-muntah. Oleh kerabat dan sejumlah warga, korban kemudian dilarikan ke Puskesmas mengunakan motor roda tiga.
"Saat di Puskesmas, Puskesmas tidak bisa mengobati karena tidak punya obat penawar bisa racun ular , dan menyarankan agar korban secepatnya dirujuk ke rumah sakit di Kota Lamongan," terangnya.
"Namun Puskesmas tidak mau mengantar ke rumah sakit mengunakan mobil ambulans milik Puskesmas. Ketika itu, petugas Puskesmas mengatakan, kalau yang boleh dibawa ke rumah sakit adalah pasien yang sudah diberikan infus, sedangkan korban ketika itu belum mendapatkan penanganan medis ," imbuhnya.
Korban memang sempat dibawa ke salah satu rumah sakit yang ada di Blawi, Kecamatan Karangbinangun, namun nyawanya tidak tertolong. Korban dimakamkan Selasa (16/3/2021). Warga sempat mendatangi Puskesmas karena kesal dengan perlakuan terhadap korban. "Harusnya petugas medis kalau melihat kondisi korban yang sudah sangat parah ini harus segera ditangani, karena ini menyangkut nyawa manusia," ungkap Zainal.
Terpisah, Asisten Tata Praja Pemkab Lamongan, Mohammad Nalikan mengaku, akan memanggil pihak-pihak terkait untuk memastikan duduk persoalannya. Pihaknya sendiri, justru belum tahu jika ada warga Kalitengah yang mendatangi Puskesmas .
"Pastinya kita akan tindaklanjuti. Kami juga belum bisa memberikan sanksi karena ini perlu dirundingkan terlebih dahulu, dan kami juga belum tahu persoalannya seperti apa. Tapi yang jelas informasi ini akan kita tindak lanjuti," pungkasnya.
Korban meninggal dunia akibat gigitan ular di jari kelingking, saat mencari ikan disalah satu lokasi yang sedang terkena banjir. "Korban memang biasanya mencari ikan, dan saat mencari ikan pada Senin (15/3/2021) pagi sekitar pukul 02.00 WIB, korban terkena gigitan ular ," kata salah seorang warga Desa Tiwet, Zainal, Selasa (16/3/2021).
Usai terkena gigitan ular , lanjut Zainal, korban meneruskan aktivitas mencari ikannya dan baru merasakan sakit akibat terkena bisa ular tersebut saat makan pagi. Ketika itu, korban menggigil dan langsung muntah-muntah. Oleh kerabat dan sejumlah warga, korban kemudian dilarikan ke Puskesmas mengunakan motor roda tiga.
"Saat di Puskesmas, Puskesmas tidak bisa mengobati karena tidak punya obat penawar bisa racun ular , dan menyarankan agar korban secepatnya dirujuk ke rumah sakit di Kota Lamongan," terangnya.
"Namun Puskesmas tidak mau mengantar ke rumah sakit mengunakan mobil ambulans milik Puskesmas. Ketika itu, petugas Puskesmas mengatakan, kalau yang boleh dibawa ke rumah sakit adalah pasien yang sudah diberikan infus, sedangkan korban ketika itu belum mendapatkan penanganan medis ," imbuhnya.
Baca Juga
Korban memang sempat dibawa ke salah satu rumah sakit yang ada di Blawi, Kecamatan Karangbinangun, namun nyawanya tidak tertolong. Korban dimakamkan Selasa (16/3/2021). Warga sempat mendatangi Puskesmas karena kesal dengan perlakuan terhadap korban. "Harusnya petugas medis kalau melihat kondisi korban yang sudah sangat parah ini harus segera ditangani, karena ini menyangkut nyawa manusia," ungkap Zainal.
Terpisah, Asisten Tata Praja Pemkab Lamongan, Mohammad Nalikan mengaku, akan memanggil pihak-pihak terkait untuk memastikan duduk persoalannya. Pihaknya sendiri, justru belum tahu jika ada warga Kalitengah yang mendatangi Puskesmas .
"Pastinya kita akan tindaklanjuti. Kami juga belum bisa memberikan sanksi karena ini perlu dirundingkan terlebih dahulu, dan kami juga belum tahu persoalannya seperti apa. Tapi yang jelas informasi ini akan kita tindak lanjuti," pungkasnya.
(eyt)
tulis komentar anda