Heroiknya Tole Iskandar dan Kelompok 21 Usir Penjajah dari Depok
Sabtu, 13 Maret 2021 - 06:30 WIB
Baca juga: Riwayat Tigaraksa Kabupaten Tangerang, Mengenang 3 Aria Utusan Kesultanan Banten Melawan Belanda
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi TKR. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di Pasar Minggu dan markas mereka di pabrik sepatu Bata, Jalan Kalibata Raya.
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasintu, Sukabumi, Tole Iskandar gugur pada 1947 setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede melawan pasukan Gurkha di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar hingga ketika dia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
Makam Tole Iskandar. Foto: tamantoleiskandar.wordpress.com
Saat gugur pangkatnya Letnan Dua. Makam Tole Iskandar berada di Taman Makam Pahlawan Dreded, Kota Bogor setelah dipindahkan dari Sukabumi. Saat gugur Tole Iskandar berusia 25 tahun. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Depok.
Baca juga: Kisah Ali Sadikin dan Rumitnya Lalu Lintas Jakarta
Nama Jalan
Bagi masyarakat Depok, khususnya warga Depok Dua Tengah dan Depok Dua Timur, Jalan Tole Iskandar bukanlah nama asing. Sebab, sebelum Jalan Merdeka dan Jalan Keadilan dibuka, Jalan Tole Iskandar merupakan akses satu-satunya menuju Stasiun Depok maupun Terminal Depok.
Setiap hari jalan itu dilintasi warga untuk menuju ke Jakarta baik oleh pengguna KRL Commuter Line, bus, angkot maupun kendaraan pribadi. Namun, bukan berarti setiap orang yang melintasi Jalan Tole Iskandar memahami dengan si pemilik nama tersebut.
Laskar Rakyat Depok (kelompok 21) yang dipimpin Tole Iskandar langsung meleburkan diri ke dalam Batalion I Depok. Setelah batalion masuk di Depok, berpuluh-puluh pemuda Islam setempat mendaftarkan diri menjadi TKR. Mereka berkali-kali menyerang pasukan Inggris di Pasar Minggu dan markas mereka di pabrik sepatu Bata, Jalan Kalibata Raya.
Saat terjadi pertempuran dengan tentara Belanda di perkebunan Cikasintu, Sukabumi, Tole Iskandar gugur pada 1947 setelah sebelumnya melakukan penyerbuan di Bojonggede melawan pasukan Gurkha di Citayam dan Pabuaran. Begitu hebatnya perjuangan Tole Iskandar hingga ketika dia gugur merupakan pukulan berat bagi rekan-rekannya yang bertahun-tahun berjuang bersama.
Makam Tole Iskandar. Foto: tamantoleiskandar.wordpress.com
Saat gugur pangkatnya Letnan Dua. Makam Tole Iskandar berada di Taman Makam Pahlawan Dreded, Kota Bogor setelah dipindahkan dari Sukabumi. Saat gugur Tole Iskandar berusia 25 tahun. Namanya kini diabadikan sebagai nama jalan di Kota Depok.
Baca juga: Kisah Ali Sadikin dan Rumitnya Lalu Lintas Jakarta
Nama Jalan
Bagi masyarakat Depok, khususnya warga Depok Dua Tengah dan Depok Dua Timur, Jalan Tole Iskandar bukanlah nama asing. Sebab, sebelum Jalan Merdeka dan Jalan Keadilan dibuka, Jalan Tole Iskandar merupakan akses satu-satunya menuju Stasiun Depok maupun Terminal Depok.
Setiap hari jalan itu dilintasi warga untuk menuju ke Jakarta baik oleh pengguna KRL Commuter Line, bus, angkot maupun kendaraan pribadi. Namun, bukan berarti setiap orang yang melintasi Jalan Tole Iskandar memahami dengan si pemilik nama tersebut.
Lihat Juga :
tulis komentar anda