Warga di Bantaran Sungai Kedungdalem Probolinggo Khawatir Banjir Susulan
Kamis, 11 Maret 2021 - 14:20 WIB
PROBOLINGGO - Tanggul Sungai Kedungdalem yang jebol masih belum diperbaiki. Warga di Desa Dringu dan Kedungdalem, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo yang berada di bantaran sungai pun cemas dengan banjir susulan.
Pasalnya, setiap kali lereng Gunung Bromo turun hujan deras, air sungai meluap dan menyebabkan banjir di desa sekitar sungai. Berdasarkan catatan warga, sejak dua pekan terakhir, sudah empat kali banjir menerjang desa. Akibatnya, ribuan rumah di dua desa tersebut terdendam air bercampur lumpur.
Bahkan beberapa di antaranya juga rusak. "Banjir memang tidak lama, sekitar 3 jam sudah surut. Tetapi dampaknya besar sekali. Selain merusak rumah, aliran air yang deras juga membahayakan warga," kata salah seorang warga, Hadan, Kamis (11/3/2021).
Hadan mengatakan, derasnya air bercampur lumpur dan air datang cepat memaksa banyak warga yang terjebak dan harus dievakuasi menggunakan perahu karet. Sementara beberapa bangunan rusak karena tiak kuat menahan derasnya air.
Sementara itu, akibat banjir semalam, beberapa warga masih mengungsi di tempat keluarga. Mereka belum berani pulang karena takut banjir lagi. Sementara sebagian lagi memilih pulang untuk membersihkan rumah.
Untuk membantu para warga terdampak banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo juga menyiapkan dapur umum. "Setiap hari, saat jam makan warga kami kirim, terutama yang lansia," kata anggota Tim SAR BPBD Probolinggo , Hariyanto.
Pasalnya, setiap kali lereng Gunung Bromo turun hujan deras, air sungai meluap dan menyebabkan banjir di desa sekitar sungai. Berdasarkan catatan warga, sejak dua pekan terakhir, sudah empat kali banjir menerjang desa. Akibatnya, ribuan rumah di dua desa tersebut terdendam air bercampur lumpur.
Bahkan beberapa di antaranya juga rusak. "Banjir memang tidak lama, sekitar 3 jam sudah surut. Tetapi dampaknya besar sekali. Selain merusak rumah, aliran air yang deras juga membahayakan warga," kata salah seorang warga, Hadan, Kamis (11/3/2021).
Hadan mengatakan, derasnya air bercampur lumpur dan air datang cepat memaksa banyak warga yang terjebak dan harus dievakuasi menggunakan perahu karet. Sementara beberapa bangunan rusak karena tiak kuat menahan derasnya air.
Sementara itu, akibat banjir semalam, beberapa warga masih mengungsi di tempat keluarga. Mereka belum berani pulang karena takut banjir lagi. Sementara sebagian lagi memilih pulang untuk membersihkan rumah.
Untuk membantu para warga terdampak banjir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Probolinggo juga menyiapkan dapur umum. "Setiap hari, saat jam makan warga kami kirim, terutama yang lansia," kata anggota Tim SAR BPBD Probolinggo , Hariyanto.
(don)
tulis komentar anda