Tragis, Pembuluh Darah Pecah Penyebab PSK Tewas di Tempat Pembakaran Batu Merah
Rabu, 03 Maret 2021 - 18:22 WIB
MOJOKERTO - Tekateki penyebab kematian, UM (51), wanita yang tewas di linggan tempat pembakaran bata merah Dusun Pandansili, Desa Wonorejo, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto akhirnya terungkap. Pekerja seks komersial (PSK) itu dipastikan bukan korban pembunuhan, tetapi meninggal akibat penyakit yang dideritanya
Kepastian itu disimpulkan setelah polisi melakukan autopsi jasad UM. Pascapolisi membongkar makam wanita paruh baya asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini, Selasa (2/3) dini hari. Proses pembongkaran makam itu dilakukan sejak pukul 03.15 hingga pukul 05.45 WIB.
"Dari hasil autopsi disimpulkan jika korban meninggal akibat penyakit hipertensi. Jadi dipastikan bukan korban pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldy Hangga Putra, Rabu (3/3/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong, UM meninggal akibat penyakit hipertensi yang dideritanya. Diduga penyakit korban kambuh usai wanita paruh baya tersebut melayani pelanggannya di linggan tempat pembakaran bata merah itu.
"Penyebab korban meninggal akibat pendarahan pada ruang tengah otak, Karena pecahnya pembuluh darah lingkar dalam otak," terang Rifaldy.
Hal ini dikuatkan dengan keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga. Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan UM memang mengalami penurunan. UM disebut mengidap penyakit hipertensi dan beberapa penyakit lain. Akibat komplikasi penyakit itulah, tekanan darah UM naik dan membuat pembuluh darah di bagian otak pecah.
"Keterangan dari pihak keluarga memang yang bersangkutan sudah lama menderita penyakit hipertensi. Selain itu dari keterangan dokter, yang bersankutan juga menderita penyakit jantung, diabetes serta lambung," tandas Rifaldy.
Kepastian itu disimpulkan setelah polisi melakukan autopsi jasad UM. Pascapolisi membongkar makam wanita paruh baya asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang ini, Selasa (2/3) dini hari. Proses pembongkaran makam itu dilakukan sejak pukul 03.15 hingga pukul 05.45 WIB.
Baca Juga
"Dari hasil autopsi disimpulkan jika korban meninggal akibat penyakit hipertensi. Jadi dipastikan bukan korban pembunuhan,” kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Rifaldy Hangga Putra, Rabu (3/3/2021).
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik RS Bhayangkara Pusdik Shabara Porong, UM meninggal akibat penyakit hipertensi yang dideritanya. Diduga penyakit korban kambuh usai wanita paruh baya tersebut melayani pelanggannya di linggan tempat pembakaran bata merah itu.
"Penyebab korban meninggal akibat pendarahan pada ruang tengah otak, Karena pecahnya pembuluh darah lingkar dalam otak," terang Rifaldy.
Baca Juga
Hal ini dikuatkan dengan keterangan yang diperoleh dari pihak keluarga. Beberapa tahun terakhir, kondisi kesehatan UM memang mengalami penurunan. UM disebut mengidap penyakit hipertensi dan beberapa penyakit lain. Akibat komplikasi penyakit itulah, tekanan darah UM naik dan membuat pembuluh darah di bagian otak pecah.
"Keterangan dari pihak keluarga memang yang bersangkutan sudah lama menderita penyakit hipertensi. Selain itu dari keterangan dokter, yang bersankutan juga menderita penyakit jantung, diabetes serta lambung," tandas Rifaldy.
tulis komentar anda