Puluhan Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor di Parigi Moutong
Rabu, 24 Februari 2021 - 22:49 WIB
Bencana longsor kembali terjadi, kali ini menimpa lokasi penambangan emas ilegal di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulteng. Foto: Ilustrasi/SINDONews
PARIGI MOUTONG - Puluhan penambang emas di Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) , Sulawesi Tengah ( Sulteng ) tertimbun longsor yang terjadi Rabu (24/2/2021) sekitar pukul 19.00 Wita.
Longsor di areal penambangan emas illegal ini mengakibatkan sekitar 20-an penambang yang bekerja dalam terowongan terjebak longsor, yang secara tiba-tiba terjadi longsor dan menimbun lubang tempat penambang bekerja.
Informasi yang dihimpun di sekitar lokasi, saat ini, baru 10 jenazah penambang yang sudah di evakuasi dengan menggunakan alat berat eskavator, sedangkan sekitar belasan penambang lainnya masih tertimbun di dalam terongan. Upaya evakuasi hingga saat ini masih berlangsung.
“Baru sekitar 10 jenazah yang berhasil dievakuasi menggunakan eskavator, upaya evakuasi hingga saat ini masih dilakukan,” ujar salah seorang warga, Alimuddin di sekitar lokasi, Rabu (24/2/2021) malam.
Hingga barita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun aparat pemerintah setempat.
Longsor di areal penambangan emas illegal ini mengakibatkan sekitar 20-an penambang yang bekerja dalam terowongan terjebak longsor, yang secara tiba-tiba terjadi longsor dan menimbun lubang tempat penambang bekerja.
Informasi yang dihimpun di sekitar lokasi, saat ini, baru 10 jenazah penambang yang sudah di evakuasi dengan menggunakan alat berat eskavator, sedangkan sekitar belasan penambang lainnya masih tertimbun di dalam terongan. Upaya evakuasi hingga saat ini masih berlangsung.
“Baru sekitar 10 jenazah yang berhasil dievakuasi menggunakan eskavator, upaya evakuasi hingga saat ini masih dilakukan,” ujar salah seorang warga, Alimuddin di sekitar lokasi, Rabu (24/2/2021) malam.
Hingga barita ini dimuat, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun aparat pemerintah setempat.
(nic)
tulis komentar anda