Gaet Pengunjung saat COVID-19, Pengelola Wisata Tawarkan Berbagai Alternatif Destinasi

Kamis, 18 Februari 2021 - 14:01 WIB
Objek di Cisarua, KBB, menawarkan beragam pilihan wisata di era new normal seperti wisata alam, kuliner, wisata budaya Sunda, dan wisata bunga di Galery Flora terbesar di Indonesia. Foto/MPI/Adi Haryanto
BANDUNG BARAT - Pengelola wisata mengaku harus memutar otak supaya tetap bisa menarik kunjungan wisatawan meskipun disaat kondisi masih pandemi COVID-19 .

Pasalnya untuk bangkit kembali di era new normal butuh effort yang luar biasa. Termasuk menciptakan diversifikasi destinasi objek wisata yang tidak hanya berpatokan pada satu segmen.

Seperti yang dilakukan manajemen objek wisata Dusun Bambu di Cisaru, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Selain menawarkan wisata alam, kuliner, dan budaya Sunda buhun Kaseupuhan Ciptagelar, di tempat ini wisatawan juga bisa menikmati wisata bunga.



"Actually konsep tempat ini adalah untuk rileks. Orang bisa bersantai, menikmati kuliner, dan budaya Sunda yang kental. Tapi di sini juga ada Galery Flora Indonesia yang terdiri dari ribuan jenis tanaman dari dalam dan luar negeri," terang GM Dusun Bambu Endy Tjahyadi, Kamis (18/2/2021).

Menurutnya, sejak berdiri pada Februari 2014 hingga kini Dusun Bambu tetap konsen menawarkan wisata alam yang ramah lingkungan dan mengusung budaya lokal. Seiring berjalannya waktu terus dilakukan pengembangan hingga dibangun kampung budaya 'Lembur Urang'.

Kemudian dibuat juga Museum Galeri Flora Indonesia dengan beragam jenis tanaman. Ada pula Bike Track dan kedai teh yakni Walini By Me dan kedai kopi Nusantara Coffee. Pengunjung bisa mendapatkan edukasi tentang berbagai jenis kopi dan juga berbagai jenis teh termasuk cara meraciknya.

Dijelaskannya, Museum Galeri Flora Indonesia sengaja dibangun untuk menarik minat wisatawan dan melihat tingginya antusias masyarakat Indonesia pada tanaman hias. Dengan luas 800 meter persegi dan memiliki dua lantai, galeri flora ini adalah yang terbesar di Indonesia karena menampung 2.500 jenis tanaman hias.

Baca juga: 1620 Hektar Terendam Banjir, Dinas Pertanian Minta Prmbenahan Sungai

"Harga tanaman ada yang Rp50.000 hingga Rp800 juta, yaitu jenis tanaman langka Monstera Obliqua dari Peru. Tingginya 70 sentimeter, memiliki 9 daun berukuran kecil dan berlubang. Kami menyebutnya tanaman sultan dan disimpan dalam lemari kaca dengan suhu udara tertentu," sebut Endy.

Dirinya berharap dengan beragam alternatif wisata yang ditawarkan bisa kembali menarik wisatawan dan menggairahkan sektor pariwisata khususnya di KBB. Protokol kesehatan juga dengan ketat diterapkan, termasuk menerapkan sistem sensor touchless di tempat cuci tangan dan kamar mandi.

Baca juga: Gempa Bumi 3,8 SR Guncang Garut, Warga Rasakan Guncangan Ringan

"Untuk bulan ini pengunjung yang datang akan dapat promo discount tiket, namun jika ditemukan pengunjung dengan suhu di atas 37 derajat, maka kami anjurkan untuk kembali pulang," pungkasnya.
(boy)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content