Uang Habis Bayar Bunga, Petani Pasuruan Beralih Ikut Program Tani Nusantara
Kamis, 18 Februari 2021 - 11:46 WIB
PASURUAN - Pagi itu, sebagaimana aktivitas sehari-hari, Pak Arji datang ke sawah untuk mencangkul dan membersihkan rumput-rumput yang banyak tumbuh di sekitar sawahnya. Ia tidak sendiri, bersama para tetangga, mereka melakukan aktivitas yang sama.
Saat datang tadi pagi, tidak seperti biasa. Ia masih bingung mencari modal untuk membeli benih padi. Uangnya habis, namun waktu tanam sudah tiba.
"Biasanya saya dan tetangga-tetangga sini ada ada yang minjami, namun ada bunganya, dan besar (bank titil)," ujarnya saat ditemui di sawahnya, di Dusun Berintik Selatan, Desa Penataan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (17/02/2021).
Baca juga: Bantuan untuk Keluarga Tuna Netra Diblokir? Ini Penjelasan Pemkab Probolinggo
Pria berumur 63 tahun itu selalu sedih, sebab setiap panen hasilnya selalu habis untuk membayar bunga pinjaman. "Saat ini kami tidak memiliki uang, sebab hasil panen yang lalu, habis untuk membayar pinjaman dan bunganya," tambah bapak 2 anak tersebut.
Laznas LMI sebagai lembaga zakat bergerak cepat dengan memberikan solusi kepada petani melalui program Tani Nusantara, yaitu program pemberdayaan bagi petani agar meningkatkan kesejahteraan hidup.
"Kami menemukan banyak petani yang pinjam uang dengan bunga yang sangat tinggi. Itu semakin memberatkan nasib para petani, terlebih petani miskin. Alhamdulillah, saat ini kami sudah hadir membantu petani mengatasi kendala tersebut," ujar Andri Afianto selaku Manajer Program Pemberdayaan Laznas LMI.
Baca juga: Ponorogo Geger! Cicak Dua Kepala dan Lima Kaki Muncul di Warung Bakso
Andri, sapaan akrabnya, mengatakan sudah memulai membantu petani di berbagai wilayah, salah satunya Pasuruan.
“Saat ini kami sudah memberdayakan petani-petani di beberapa kabupaten di Jawa Timur (Madiun, Pasuruan, Ngawi, Lamongan dan Bojonegoro). Selanjutya kami akan lakukan di beberapa propinsi, Jawa Barat, Bali, dan Sumatera Selatan,” tambahnya
Program Tani Nusantara ini, melibatkan tenaga ahli untuk melakukan pendampingan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapasitas mereka dan menghasilkan panen raya dengan kualitas dan kuantitas yang semakin baik.
"Para petani tersebut juga tidak kami lepas begitu saja, namun juga mendapat fasilitas-fasilitas lain, seperti pembinaan, pendampingan dan bantuan lainnya", pungkasnya. Program Tani Nusantara ini ditargetkan 2021 mampu mengelola 5000 Ha lahan pertanian di Indonesia.
Saat datang tadi pagi, tidak seperti biasa. Ia masih bingung mencari modal untuk membeli benih padi. Uangnya habis, namun waktu tanam sudah tiba.
"Biasanya saya dan tetangga-tetangga sini ada ada yang minjami, namun ada bunganya, dan besar (bank titil)," ujarnya saat ditemui di sawahnya, di Dusun Berintik Selatan, Desa Penataan, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, Rabu (17/02/2021).
Baca juga: Bantuan untuk Keluarga Tuna Netra Diblokir? Ini Penjelasan Pemkab Probolinggo
Pria berumur 63 tahun itu selalu sedih, sebab setiap panen hasilnya selalu habis untuk membayar bunga pinjaman. "Saat ini kami tidak memiliki uang, sebab hasil panen yang lalu, habis untuk membayar pinjaman dan bunganya," tambah bapak 2 anak tersebut.
Laznas LMI sebagai lembaga zakat bergerak cepat dengan memberikan solusi kepada petani melalui program Tani Nusantara, yaitu program pemberdayaan bagi petani agar meningkatkan kesejahteraan hidup.
"Kami menemukan banyak petani yang pinjam uang dengan bunga yang sangat tinggi. Itu semakin memberatkan nasib para petani, terlebih petani miskin. Alhamdulillah, saat ini kami sudah hadir membantu petani mengatasi kendala tersebut," ujar Andri Afianto selaku Manajer Program Pemberdayaan Laznas LMI.
Baca juga: Ponorogo Geger! Cicak Dua Kepala dan Lima Kaki Muncul di Warung Bakso
Andri, sapaan akrabnya, mengatakan sudah memulai membantu petani di berbagai wilayah, salah satunya Pasuruan.
“Saat ini kami sudah memberdayakan petani-petani di beberapa kabupaten di Jawa Timur (Madiun, Pasuruan, Ngawi, Lamongan dan Bojonegoro). Selanjutya kami akan lakukan di beberapa propinsi, Jawa Barat, Bali, dan Sumatera Selatan,” tambahnya
Program Tani Nusantara ini, melibatkan tenaga ahli untuk melakukan pendampingan dan pembinaan dalam rangka meningkatkan kapasitas mereka dan menghasilkan panen raya dengan kualitas dan kuantitas yang semakin baik.
"Para petani tersebut juga tidak kami lepas begitu saja, namun juga mendapat fasilitas-fasilitas lain, seperti pembinaan, pendampingan dan bantuan lainnya", pungkasnya. Program Tani Nusantara ini ditargetkan 2021 mampu mengelola 5000 Ha lahan pertanian di Indonesia.
(msd)
tulis komentar anda