Saat Olahraga, Pemanasan Penting Dilakukan agar Tak Cedera
Senin, 15 Februari 2021 - 14:53 WIB
DENPASAR - Melakukan olahraga merupakan aktivitas fisik yang berkaitan dengan pola hidup sehat. Namun dokter spesialis orthopedi dari Siloam Hospitals Bali, dr. Made Bhawana Wijaya mengingatkan bahwa dalam berolahraga, salah satu hal yang harus dihindari adalah timbulnya cedera.
Dia mengatakan, beberapa cedera yang biasa dialami saat berolahraga antara lain cedera lutut, cedera bahu, cedera tulang kering, otot tertarik, hingga patah tulang. Baca Juga: Ini Kata Dokter Spesialis Tulang, Soal Praktik Chiropractic First
"Ada beberapa faktor mungkin terjadinya cedera. Selain faktor individu, penyebabnya dapat pula melalui sarana berolahraga dan jenis olahraga yang dilakukan. Dan umumnya cedera meliput wilayah otot dan tulang," paparnya melalui sesi pertama edukasi Kesehatan bertajuk "Cedera Bahu Saat Berolahraga" yang diselenggarakan Siloam Hospitals Bali, akhir pekan lalu.
Selain faktor penyebab cedera, dr. Made menjelaskan tiga klasifikasi cedera yang didapat ketika melakukan kegiatan. Klarifikasi berdasarkan waktu, tingkat cedera dan berdasarkan jaringan yang terkena, yaitu jaringan lunak maupun jaringan keras. Agar tidak terjadi cedera, lanjut dr. Made, sebaiknya lakukan beberapa pencegahan sebelum berolahraga. Sebab hal ini penting dilakukan.
dr. Ida Ayu Dewi, Sp OT(K) menambahkan, keseimbangan berolahraga disesuaikan dengan tubuh dan melakukan pemanasan serta ditutup melakukan gerak pendingin pasca berolahraga. "Yang paling baik adalah mengenali kemampuan tubuh sebelum berolahraga. Lalu melakukan pemanasan. Biasakan dengan stretching sebelum memulai secara bertahap dengan melakukan variasi dalam melakukan latihan," tambah dr. Ida Ayu Dewi, Sp OT(K).
Sedangkan penanganan dalam mengatasi cedera bisa dilakukan sendiri, kemudian dilakukan pemeriksaan tambahan seperti X-ray, CT-scan, MRI, dan treatment yang tepat. Dalam hal olaraga banyak cedera terjadi pada bagian atas tubuh seperti halnya bahu. Hal ini disebabkan karena bahu merupakan sendi yang geraknya paling bebas, namun sendi bahu adalah yang tidak stabil dan rentan mengalami cedera.
Beberapa jenis cedera bahu akibat olahraga tersebut adalah cedera bahu ringan, yang dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memaksimalkan kerja bahu melalui fisioterapi. Sedangkan cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan beristirahat, penggunaan kompres es untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.
Jika cedera bahu dengan kondisi seperti robeknya otot, pasien memerlukan diagnosa dan penanganan lebih lanjut. Dan jika kondisi sudah sangat serius, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.
Dia mengatakan, beberapa cedera yang biasa dialami saat berolahraga antara lain cedera lutut, cedera bahu, cedera tulang kering, otot tertarik, hingga patah tulang. Baca Juga: Ini Kata Dokter Spesialis Tulang, Soal Praktik Chiropractic First
"Ada beberapa faktor mungkin terjadinya cedera. Selain faktor individu, penyebabnya dapat pula melalui sarana berolahraga dan jenis olahraga yang dilakukan. Dan umumnya cedera meliput wilayah otot dan tulang," paparnya melalui sesi pertama edukasi Kesehatan bertajuk "Cedera Bahu Saat Berolahraga" yang diselenggarakan Siloam Hospitals Bali, akhir pekan lalu.
Selain faktor penyebab cedera, dr. Made menjelaskan tiga klasifikasi cedera yang didapat ketika melakukan kegiatan. Klarifikasi berdasarkan waktu, tingkat cedera dan berdasarkan jaringan yang terkena, yaitu jaringan lunak maupun jaringan keras. Agar tidak terjadi cedera, lanjut dr. Made, sebaiknya lakukan beberapa pencegahan sebelum berolahraga. Sebab hal ini penting dilakukan.
dr. Ida Ayu Dewi, Sp OT(K) menambahkan, keseimbangan berolahraga disesuaikan dengan tubuh dan melakukan pemanasan serta ditutup melakukan gerak pendingin pasca berolahraga. "Yang paling baik adalah mengenali kemampuan tubuh sebelum berolahraga. Lalu melakukan pemanasan. Biasakan dengan stretching sebelum memulai secara bertahap dengan melakukan variasi dalam melakukan latihan," tambah dr. Ida Ayu Dewi, Sp OT(K).
Sedangkan penanganan dalam mengatasi cedera bisa dilakukan sendiri, kemudian dilakukan pemeriksaan tambahan seperti X-ray, CT-scan, MRI, dan treatment yang tepat. Dalam hal olaraga banyak cedera terjadi pada bagian atas tubuh seperti halnya bahu. Hal ini disebabkan karena bahu merupakan sendi yang geraknya paling bebas, namun sendi bahu adalah yang tidak stabil dan rentan mengalami cedera.
Beberapa jenis cedera bahu akibat olahraga tersebut adalah cedera bahu ringan, yang dapat diatasi dengan melakukan peregangan dan memaksimalkan kerja bahu melalui fisioterapi. Sedangkan cedera akibat peradangan otot dapat diatasi dengan beristirahat, penggunaan kompres es untuk meredakan nyeri, pemberian analgesik, serta terapi untuk membantu proses pemulihan bahu.
Jika cedera bahu dengan kondisi seperti robeknya otot, pasien memerlukan diagnosa dan penanganan lebih lanjut. Dan jika kondisi sudah sangat serius, maka perlu dilakukan tindakan pembedahan.
(don)
tulis komentar anda