PD Terminal Diminta Buktikan Kelayakan Jika Ingin Penyertaan Modal
Rabu, 10 Februari 2021 - 07:40 WIB
MAKASSAR - Penyertaan modal ke Perusahaan Daerah (PD) Terminal Makassar Metro enggan dilakukan. DPRD Kota Makassar menantang perusahaan daerah tersebut untuk membuktikan kelayakan sebelum dapat suntikan anggaran.
Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPDR Kota Makassar , William Laurin menilai semrawutnya terminal di kota Makassar diakibatkan direksi yang tidak begitu cakap dan inovatif dalam mengelola.
Perusda harus mampu melakukan pembenahan sebagai syarat anggaran bisa dikucurkan. "Kita minta buat dulu inovasi, dibuktikan dulu kan, hingga ada perubahan yang luar biasa, baru kita lakukan penyertaan modal untuk bantuan," tukasnya (9/2/2021).
William menyebut, penyebab utama kian terpuruknya BUMD tersebut akibat turunnya jumlah kendaraan yang masuk. Banyak Perusahaan Otobus (PO) nakal yang melakukan aktivitas memuat penumpang di luar area.
Sedangkan minimnya sarana dan prasarana dinilai tidak sepenuhnya menjadi masalah. Perusda harus mampu menggaet kendaraan-kendaraan tersebut kembali masuk. Direksi perlu melakukan pendekatan persuasif tanpa harus menunggu tindakan dari pemerintah kota.
"Kemarin waktu kita kunjungan, kita melihat bagaimana jajaran direksi untuk berbenah diri. Karena di situ kita melihat memang kondisi di terminal sudah kurang aktivitas juga, termasuk daripada bus-bus yang banyak berkeliaran di luar. Makanya kemarin kita sampaikan ke direksi tolong ditertibkan, kalau perlu dijemput, PO-nya sendiri didatangi," ujarnya.
Menurut William, pemasukan akan sejalan dengan upaya menjaga dan menambah intensitas kendaraan yang keluar masuk terminal .
Direktur Utama PD Terminal Makassar Metro , Arsony mengaku cukup kewalahan dengan kondisi yang terjadi di terminal . Aktivitas pemuatan di luar terminal tersebut, kata dia, sudah cukup marak dan menjadi penyebab menurunnya pemasukan bagi Perusda.
"Volume bus yang masuk ke Terminal Daya rata-rata 400, sekarang cuma 80 hingga 90 bus. Ini disebabkan fungsi bisnis Terminal Daya lambat laun sudah tidak ada lagi. Dan itu kita bisa lihat lokasi yang disiapkan sudah kosong," beber Arsony.
Dirinya berharap DPRD Kota Makassar mau memberikan ruang bagi penyertaan modal dalam waktu dekat dalam rangka pembenahan terminal . "Ini pernah diajukan oleh direksi sebelumnya tetapi tidak terealisasi. Kami berharap anggota DPRD memberi ruang kepada kami untuk melakukan pengajuan penyertaan modal,” ujarnya.
Ketua Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPDR Kota Makassar , William Laurin menilai semrawutnya terminal di kota Makassar diakibatkan direksi yang tidak begitu cakap dan inovatif dalam mengelola.
Perusda harus mampu melakukan pembenahan sebagai syarat anggaran bisa dikucurkan. "Kita minta buat dulu inovasi, dibuktikan dulu kan, hingga ada perubahan yang luar biasa, baru kita lakukan penyertaan modal untuk bantuan," tukasnya (9/2/2021).
William menyebut, penyebab utama kian terpuruknya BUMD tersebut akibat turunnya jumlah kendaraan yang masuk. Banyak Perusahaan Otobus (PO) nakal yang melakukan aktivitas memuat penumpang di luar area.
Sedangkan minimnya sarana dan prasarana dinilai tidak sepenuhnya menjadi masalah. Perusda harus mampu menggaet kendaraan-kendaraan tersebut kembali masuk. Direksi perlu melakukan pendekatan persuasif tanpa harus menunggu tindakan dari pemerintah kota.
"Kemarin waktu kita kunjungan, kita melihat bagaimana jajaran direksi untuk berbenah diri. Karena di situ kita melihat memang kondisi di terminal sudah kurang aktivitas juga, termasuk daripada bus-bus yang banyak berkeliaran di luar. Makanya kemarin kita sampaikan ke direksi tolong ditertibkan, kalau perlu dijemput, PO-nya sendiri didatangi," ujarnya.
Menurut William, pemasukan akan sejalan dengan upaya menjaga dan menambah intensitas kendaraan yang keluar masuk terminal .
Direktur Utama PD Terminal Makassar Metro , Arsony mengaku cukup kewalahan dengan kondisi yang terjadi di terminal . Aktivitas pemuatan di luar terminal tersebut, kata dia, sudah cukup marak dan menjadi penyebab menurunnya pemasukan bagi Perusda.
"Volume bus yang masuk ke Terminal Daya rata-rata 400, sekarang cuma 80 hingga 90 bus. Ini disebabkan fungsi bisnis Terminal Daya lambat laun sudah tidak ada lagi. Dan itu kita bisa lihat lokasi yang disiapkan sudah kosong," beber Arsony.
Dirinya berharap DPRD Kota Makassar mau memberikan ruang bagi penyertaan modal dalam waktu dekat dalam rangka pembenahan terminal . "Ini pernah diajukan oleh direksi sebelumnya tetapi tidak terealisasi. Kami berharap anggota DPRD memberi ruang kepada kami untuk melakukan pengajuan penyertaan modal,” ujarnya.
(agn)
tulis komentar anda