Gegara Bantuan COVID-19, Warga dan Lurah di Muratara Berseteru
Minggu, 17 Mei 2020 - 13:04 WIB
MURA - Pasal bantuan COVID-19, seorang warga di Kelurahan Karang Dapo, Muratara, beseteru dengan lurah saat menanyakan data penerima bantuan sosial.
Menurut Dien Saputra, kepalanya didorong oleh oknum pejabat di kelurahan tempat ia tinggal. Saat itu, dirinya menanyakan soal nama-nama warga yang mendapat bantuan sosial dampak virus corona atau COVID-19.
Saat itu, Dien nanyakan nama-nama warga yang dapat bantuan, karena datanya itu 50 persen keluarga perangkat kelurahan semua. Padahal, masih banyak warga yang terdampak COVID tidak dapat bantuan.
"Dia tidak senang saya buat status di facebook, kemudian yang bersangkutan ke rumah saya sambil emosi, kemudian dorong kepala saya," cerita Dien Saputra, Minggu (17/5/2020).
Ditambahkan Dien, apa yang telah dilakukan Lurah itu sangat tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin. Setelah kejadia ini ia akan berkonsultasi dengan Camat Karang Dapo terkait perlakuan tak mengenakkan oleh Lurah kepada dirinya. (Baca Juga:522 Napi Lapas Lubuklinggau Diusulkan dapat Remisi Idul Fitri)
"Saya mau konsultasi dulu sama Camat. Seorang pemimpin seharusnya tidak bersikap seperti itu kepada warganya," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Karang Dapo, Harliya Royani saat dikonfirmasi membantah bahwa dirinya tidak mendorong kepala warganya tersebut.
"Kalau dikatakan saya dorong kepalanya, itu sama sekali tidak benar, fitnah itu. Saya cuma pegang bahunya, terus dia nunduk, kena lehernya dikit,” katanya.
Dikatakan Harliya, hal itu biasa dilakukan kalau sama orang yang lebih muda ia pegang bahunya, saya mau jelaskan ke dia, supaya dia paham tentang bantuan tersebut, tapi dia melawan, tidak mau dijelaskan.
Menurut Dien Saputra, kepalanya didorong oleh oknum pejabat di kelurahan tempat ia tinggal. Saat itu, dirinya menanyakan soal nama-nama warga yang mendapat bantuan sosial dampak virus corona atau COVID-19.
Saat itu, Dien nanyakan nama-nama warga yang dapat bantuan, karena datanya itu 50 persen keluarga perangkat kelurahan semua. Padahal, masih banyak warga yang terdampak COVID tidak dapat bantuan.
"Dia tidak senang saya buat status di facebook, kemudian yang bersangkutan ke rumah saya sambil emosi, kemudian dorong kepala saya," cerita Dien Saputra, Minggu (17/5/2020).
Ditambahkan Dien, apa yang telah dilakukan Lurah itu sangat tidak mencerminkan sikap seorang pemimpin. Setelah kejadia ini ia akan berkonsultasi dengan Camat Karang Dapo terkait perlakuan tak mengenakkan oleh Lurah kepada dirinya. (Baca Juga:522 Napi Lapas Lubuklinggau Diusulkan dapat Remisi Idul Fitri)
"Saya mau konsultasi dulu sama Camat. Seorang pemimpin seharusnya tidak bersikap seperti itu kepada warganya," ujarnya.
Sementara itu, Lurah Karang Dapo, Harliya Royani saat dikonfirmasi membantah bahwa dirinya tidak mendorong kepala warganya tersebut.
"Kalau dikatakan saya dorong kepalanya, itu sama sekali tidak benar, fitnah itu. Saya cuma pegang bahunya, terus dia nunduk, kena lehernya dikit,” katanya.
Dikatakan Harliya, hal itu biasa dilakukan kalau sama orang yang lebih muda ia pegang bahunya, saya mau jelaskan ke dia, supaya dia paham tentang bantuan tersebut, tapi dia melawan, tidak mau dijelaskan.
tulis komentar anda