Aktivitas Vulkanik Masih Tinggi, Merapi Luncurkan Lava Pijar 9 Kali
Kamis, 04 Februari 2021 - 07:27 WIB
YOGYAKARTA - Gunung Merapi hingga kini masih terus melakikan aktivitas vulkanik. Selama enam jam dari tengah malam hingga pagi ini, tercatat gunung dengan ketinggian 2.968 di atas permukaan laut ini mengeluarkan 9 kali lava pijar.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi.
Baca juga: Dukung Jateng di Rumah Saja, Hendi Modifikasi Aturan Operasional Pasar Tradisional
Meskipun ada penurunan sejak awan panas guguran pada 27Januari lalu, namun potensi awan panas dan lava pijar masih mungkin terjadi. "Catatan kami,sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00WIB pagi ini,tercatat 9 kali guguran lava pijar, " terangnya Kamis (4/2/2021).
Dijelaskan, guguran lava pijar yang terjadi dengan jarak luncur maksimal 1 km menuju arah barat daya atau menuju ke arah hulu Kali Boyong dan Kali Krasak. Dengan arah luncuran lava pijar ini, maka potensi besar adalah terjadinya lahat hujan.
Baca juga: Dukun Palsu Gegerkan Kulonprogo, Dibekuk Usai Gagal Tarik Uang Pesugihan
"Jika terjadinya dengan intensitas tinggi di puncak Merapi, maka potensi lahar hujan atau dikenal dengan lahar dingin sangaybbeaar terjadi dibalut kedua sungai tersebut. Kami berharap kewaspadaan semua pihak terkait potensi tersebut," ulasnya.
Dia mengakui, saat ini volume kubah lava berkurang drastis. Dari volume kubah lava 2021 yang diperkirakan mencapai 157 meter kubik, saat ini sudah turun menjadi sekitar 60 ribu meter kubik. Namun sekali lagi, kata dia, Merapi masih status siaga atau level III sehinggga masih terus melakukan aktivitas vulkanik.
Dari catatan kegempaan yang dilaporkan BPPTKG, diketahui terjadi gempa guguran sebanyak 26 kali, serta gempa fase banyak 1 kali saja.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida mengatakan, hingga saat ini aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih tinggi.
Baca juga: Dukung Jateng di Rumah Saja, Hendi Modifikasi Aturan Operasional Pasar Tradisional
Meskipun ada penurunan sejak awan panas guguran pada 27Januari lalu, namun potensi awan panas dan lava pijar masih mungkin terjadi. "Catatan kami,sejak pukul 00.00 WIB hingga pukul 06.00WIB pagi ini,tercatat 9 kali guguran lava pijar, " terangnya Kamis (4/2/2021).
Dijelaskan, guguran lava pijar yang terjadi dengan jarak luncur maksimal 1 km menuju arah barat daya atau menuju ke arah hulu Kali Boyong dan Kali Krasak. Dengan arah luncuran lava pijar ini, maka potensi besar adalah terjadinya lahat hujan.
Baca juga: Dukun Palsu Gegerkan Kulonprogo, Dibekuk Usai Gagal Tarik Uang Pesugihan
"Jika terjadinya dengan intensitas tinggi di puncak Merapi, maka potensi lahar hujan atau dikenal dengan lahar dingin sangaybbeaar terjadi dibalut kedua sungai tersebut. Kami berharap kewaspadaan semua pihak terkait potensi tersebut," ulasnya.
Dia mengakui, saat ini volume kubah lava berkurang drastis. Dari volume kubah lava 2021 yang diperkirakan mencapai 157 meter kubik, saat ini sudah turun menjadi sekitar 60 ribu meter kubik. Namun sekali lagi, kata dia, Merapi masih status siaga atau level III sehinggga masih terus melakukan aktivitas vulkanik.
Dari catatan kegempaan yang dilaporkan BPPTKG, diketahui terjadi gempa guguran sebanyak 26 kali, serta gempa fase banyak 1 kali saja.
(msd)
tulis komentar anda