Gubernur Khofifah Matangkan Konsep Pembangunan Kawasan Industri Halal
Senin, 01 Februari 2021 - 07:08 WIB
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa terus mematangkan konsep pembangunan Kawasan Industri Halal (KIH) di Jatim. Kawasan ini diharapkan mampu mendorong perkembangan industri produk halal di Indonesia.
Untuk itu, dalam waktu dekat orang nomor satu di Jatim itu akan mengajak para pakar dan akademisi fakultas ekonomi syariah dari kampus negeri, swasta dan agama di Jatim. Para akademi ini diharapkan bisa membantu mendiseminasikan konsep dan memberikan masukan untuk KIH.
Baca juga: Ekspor Kopi Tahun Ini Diproyeksikan Mencapai 70.000 Ton
Pemprov Jatim juga dibantu Bank Indonesia Perwakilan Jatim dan asosiasi UMKM terkait KIH. "Jadi pelaku UMKM perlu diberikan pemahaman. Mereka bisa dilibatkan dalam menciptakan produk halal di Jatim," ujarnya, Minggu (31/1/2021).
Khofifah mengatakan, saat ini negara eksportir produk halal terbesar di dunia dipegang Brazil. Indonesia menjadi importir terbesar untuk produk halal.
"Dengan masih besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang masih banyak dipenuhi dari impor, maka menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan KIH yang akan dibangun di Jatim, maka kita bisa menjadi menguasai regional ekonomi syariah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Bangkalan Gempar, Video Buaya Muara Membawa Potongan Kaki Manusia Viral
KIH adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Di mana integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat. Bahkan, gubernur meminta KIH dapat terintegrasi mulai produksi, sertifikasi, hingga pemasarannya.
KIH ini merupakan pengembangan kawasan industri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektare di Sidoarjo. Lahan KIH ini direncanakan mencapai 148 hektare. KIH dikelola PT Makmur Berkah Amanda.
"Hadirnya Kawasan Industri Halal akan mendorong perkembangan industri produk halal di Jatim. Bagi IKM dan UKM, Ini seperti mimpi jadi kenyataan karena tiba-tiba punya peluang, mereka bisa punya pabrik,” kata Khofifah
Untuk itu, dalam waktu dekat orang nomor satu di Jatim itu akan mengajak para pakar dan akademisi fakultas ekonomi syariah dari kampus negeri, swasta dan agama di Jatim. Para akademi ini diharapkan bisa membantu mendiseminasikan konsep dan memberikan masukan untuk KIH.
Baca juga: Ekspor Kopi Tahun Ini Diproyeksikan Mencapai 70.000 Ton
Pemprov Jatim juga dibantu Bank Indonesia Perwakilan Jatim dan asosiasi UMKM terkait KIH. "Jadi pelaku UMKM perlu diberikan pemahaman. Mereka bisa dilibatkan dalam menciptakan produk halal di Jatim," ujarnya, Minggu (31/1/2021).
Khofifah mengatakan, saat ini negara eksportir produk halal terbesar di dunia dipegang Brazil. Indonesia menjadi importir terbesar untuk produk halal.
"Dengan masih besarnya kebutuhan masyarakat Indonesia akan produk halal yang masih banyak dipenuhi dari impor, maka menjadi peluang bagi Jatim untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan KIH yang akan dibangun di Jatim, maka kita bisa menjadi menguasai regional ekonomi syariah di Indonesia," katanya.
Baca juga: Bangkalan Gempar, Video Buaya Muara Membawa Potongan Kaki Manusia Viral
KIH adalah suatu area yang dikhususkan untuk produksi dan tempat penyimpanan produk halal. Di mana integritas suatu produk halal dijamin oleh kawasan melalui sistem dan prosedur halal yang ketat. Bahkan, gubernur meminta KIH dapat terintegrasi mulai produksi, sertifikasi, hingga pemasarannya.
KIH ini merupakan pengembangan kawasan industri di Safe N Lock yang berdiri di atas lahan seluas 410 hektare di Sidoarjo. Lahan KIH ini direncanakan mencapai 148 hektare. KIH dikelola PT Makmur Berkah Amanda.
"Hadirnya Kawasan Industri Halal akan mendorong perkembangan industri produk halal di Jatim. Bagi IKM dan UKM, Ini seperti mimpi jadi kenyataan karena tiba-tiba punya peluang, mereka bisa punya pabrik,” kata Khofifah
(msd)
tulis komentar anda