Presiden Sebut Jilid Pertama PPKM Tak Efektif, Ganjar Usul Digelar Serentak
Senin, 01 Februari 2021 - 01:05 WIB
SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo langsung merespons pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) jilid pertama tidak efektif menekan angka penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Ganjar pun mengusulkan seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali melakukan PPKM serentak. “Memang PPKM jilid pertama itu tidak efektif, maka ada PPKM jilid kedua. Evaluasi malam ini, sekarang tinggal seminggu dan dirasa dampaknya kurang. Saya usulkan kepada pemerintah pusat, untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali semuanya ikut PPKM," kata Ganjar usai mengikuti rakor dengan Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan di ruang rapat gedung A, Minggu (31/1/2021) malam.
Dalam rapat yang diikuti jajaran Forkompimda dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju itu, Ganjar menegaskan bahwa PPKM di seluruh kabupaten/kota Jawa Bali diyakini akan memberikan dampak positif. Sebab, semua akan bergerak bersama-sama untuk berpartisipasi menekan angka penyebaran COVID-19 .
Langkah tersebut lanjut dia, sudah dilakukan Jawa Tengah. Saat awal PPKM, awalnya hanya ada tiga daerah yang diusulkan menerapkan kebijakan itu, yakni Semarang Raya, Solo Raya dan Banyumas Raya.
"Tapi respons seluruh bupati/wali kota di Jateng bagus dan semuanya ikut menerapkan. Sebab, mereka menganggap ini penting dan butuh partisipasi semuanya. Jadi, memang harus seperti itu," ucapnya.
Ganjar juga menyampaikan, pelaksanaan PPKM jilid pertama di Jateng sudah menunjukkan hasil positif. Dari tingkat penanganan rumah sakit, saat ini Bed Occupacion Rate (BOR) atau angka rata-rata keterisian tempat tidur di rumah sakit Jateng berada di bawah 60%.
“Jadi capaiannya muncul dari sisi penanganan kesehatan. Tempat tidur isolasi dan ICU semuanya terkendali. Bahkan untuk tempat isolasi terpusat yang kami sediakan, sampai hari ini tidak pernah penuh," tegasnya.
Ganjar pun mengusulkan seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali melakukan PPKM serentak. “Memang PPKM jilid pertama itu tidak efektif, maka ada PPKM jilid kedua. Evaluasi malam ini, sekarang tinggal seminggu dan dirasa dampaknya kurang. Saya usulkan kepada pemerintah pusat, untuk seluruh kabupaten/kota di Jawa-Bali semuanya ikut PPKM," kata Ganjar usai mengikuti rakor dengan Menko Marinvest Luhut Binsar Pandjaitan di ruang rapat gedung A, Minggu (31/1/2021) malam.
Dalam rapat yang diikuti jajaran Forkompimda dan sejumlah menteri kabinet Indonesia Maju itu, Ganjar menegaskan bahwa PPKM di seluruh kabupaten/kota Jawa Bali diyakini akan memberikan dampak positif. Sebab, semua akan bergerak bersama-sama untuk berpartisipasi menekan angka penyebaran COVID-19 .
Langkah tersebut lanjut dia, sudah dilakukan Jawa Tengah. Saat awal PPKM, awalnya hanya ada tiga daerah yang diusulkan menerapkan kebijakan itu, yakni Semarang Raya, Solo Raya dan Banyumas Raya.
"Tapi respons seluruh bupati/wali kota di Jateng bagus dan semuanya ikut menerapkan. Sebab, mereka menganggap ini penting dan butuh partisipasi semuanya. Jadi, memang harus seperti itu," ucapnya.
Ganjar juga menyampaikan, pelaksanaan PPKM jilid pertama di Jateng sudah menunjukkan hasil positif. Dari tingkat penanganan rumah sakit, saat ini Bed Occupacion Rate (BOR) atau angka rata-rata keterisian tempat tidur di rumah sakit Jateng berada di bawah 60%.
“Jadi capaiannya muncul dari sisi penanganan kesehatan. Tempat tidur isolasi dan ICU semuanya terkendali. Bahkan untuk tempat isolasi terpusat yang kami sediakan, sampai hari ini tidak pernah penuh," tegasnya.
(nic)
tulis komentar anda