Petrokimia Gresik Luncurkan Program Agro Solution di Lombok Timur
Rabu, 20 Januari 2021 - 09:05 WIB
Penanaman perdana jagung seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Lombok Timur, NTB untuk pencanangan program Agro Solution. Foto/Ist
LOMBOK TIMUR - Petrokimia Gresik mencanangkan program Agro Solution yang ditandai dengan tanam perdana jagung seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur , Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (19/1/2021).
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik , Digna Jatiningsih menjelaskan, agro solution merupakan program terobosan yang mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir untuk menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19.
Program ini dilaksanakan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. “Dalam program ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas untuk mengawal pertanian di lahan seluas 16.000 hektare,atau 32% dari total target Pupuk Indonesia Group seluas 50.000 hektare," ujar Digna dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1/2021).
Penanaman perdana jagung di Lombok Timur ini merupakan pilot project bagi Petrokimia Gresik, di mana keberhasilannya nanti akan diduplikasi di daerah lainnya. Dia menambahkan, selama ini petani masih berhadapan dengan banyak kendala dalam menjalankan usahanya. Di antaranya rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, hingga infrastruktur yang terbatas.
"Untuk itu melalui program ini, Petrokimia Gresik bersama mitra akan melakukan pendampingan intensif bagi petani dalam menjalankan usaha pertanian dengan memberikan jaminan sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian," ujar Digna.
Pendampingan ini dilakukan bersama Aliansi Kemitraan Pertanian Berkelanjutan, yaitu PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai penyedia asuransi pertanian, PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai penyedia permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Bisi Internasional sebagai penyedia benih jagung, serta PT Datu Nusra Agribisnis (DNA) sebagai off taker hasil pertanian di Lombok Timur. Sedangkan tugas Petrokimia Gresik adalah sebagai koordinator sekaligus menyediakan pupuk dan pestisida, melalui anak perusahaan yaitu PT Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku.
Sementara itu, menurut Kementerian Pertanian kebutuhan pupuk petani berdasarkan usulan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) mencapai 23 juta ton. Sedangkan, pada tahun 2021 pemerintah hanya mengalokasikan pupuk bersubsidi sebesar 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair. "Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen menyukseskan program Agro Solution ini dengan memberikan pendampingan secara komprehensif, khususnya melalui penggunaan pupuk non-subsidi," tandasnya.
Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik , Digna Jatiningsih menjelaskan, agro solution merupakan program terobosan yang mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir untuk menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi COVID-19.
Program ini dilaksanakan melalui peningkatan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. “Dalam program ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas untuk mengawal pertanian di lahan seluas 16.000 hektare,atau 32% dari total target Pupuk Indonesia Group seluas 50.000 hektare," ujar Digna dalam keterangan tertulis, Rabu (20/1/2021).
Baca Juga
Penanaman perdana jagung di Lombok Timur ini merupakan pilot project bagi Petrokimia Gresik, di mana keberhasilannya nanti akan diduplikasi di daerah lainnya. Dia menambahkan, selama ini petani masih berhadapan dengan banyak kendala dalam menjalankan usahanya. Di antaranya rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input (pupuk, pestisida, benih dan lainnya) tidak terjangkau, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, hingga infrastruktur yang terbatas.
"Untuk itu melalui program ini, Petrokimia Gresik bersama mitra akan melakukan pendampingan intensif bagi petani dalam menjalankan usaha pertanian dengan memberikan jaminan sarana produksi dan pemasaran hasil pertanian," ujar Digna.
Pendampingan ini dilakukan bersama Aliansi Kemitraan Pertanian Berkelanjutan, yaitu PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai penyedia asuransi pertanian, PT Bank Negara Indonesia (BNI) sebagai penyedia permodalan Kredit Usaha Rakyat (KUR), PT Bisi Internasional sebagai penyedia benih jagung, serta PT Datu Nusra Agribisnis (DNA) sebagai off taker hasil pertanian di Lombok Timur. Sedangkan tugas Petrokimia Gresik adalah sebagai koordinator sekaligus menyediakan pupuk dan pestisida, melalui anak perusahaan yaitu PT Petrosida Gresik dan PT Petrokimia Kayaku.
Sementara itu, menurut Kementerian Pertanian kebutuhan pupuk petani berdasarkan usulan Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) mencapai 23 juta ton. Sedangkan, pada tahun 2021 pemerintah hanya mengalokasikan pupuk bersubsidi sebesar 9 juta ton plus 1,5 juta liter pupuk organik cair. "Untuk itu, Petrokimia Gresik berkomitmen menyukseskan program Agro Solution ini dengan memberikan pendampingan secara komprehensif, khususnya melalui penggunaan pupuk non-subsidi," tandasnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda