Mobil Uji Tanah Petrokimia Gresik Diluncurkan di Barito Kuala Kalsel
loading...
A
A
A
BARITO KUALA - Mobil uji tanah Petrokimia Gresik diresmikan pengoperasiannya di Desa Anjir Pasar Lama, Kecamatan Anjir Pasar, Barito Kuala, Kalimantan Selatan ( Kalsel ). Peluncuran dilakukan oleh Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Desa Anjir Pasar Lama, Senin (31/8/2020).
Mentan menyatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi pangan dan berharap Kalsel dapat menjadi bagian dari lumbung pangan nasional. Karena itu, Kementerian Pertanian mengharap dukungan dari berbagai pihak. (Baca juga: UGM Ungkap 4 Mutasi Virus Corona D614G Ditemukan di DIY dan Jateng)
Sejalan dengan itu, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengungkapkan bahwa hadirnya layanan mobil uji tanah ini merupakan upaya perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah. "Selain menyediakan pupuk berkualitas kami juga hadirkan mobil uji tanah, serta produk pengendalian hama melalui anak perusahaan, sehingga layanan yang kami berikan komprehensif," ujarnya. (Baca juga: Pistol Eks Kepala BPN Denpasar Lolos Masuk Kejati Bali Tanpa Pemeriksaan)
Mobil uji tanah yang ada di Kalsel ini merupakan salah satu dari 15 mobil uji tanah milik Petrokimia Gresik yang tersebar di 8 (delapan) provinsi. Layanan ini telah beroperasi sejak 2015 di sejumlah daerah. Dari yang semula 4 (empat) unit mobil tanah kini menjadi 15 unit.
"Banyak petani yang masih kesulitan mengecek kandungan tanahnya karena tidak memiliki alat penguji, sehingga kami menambah 11 (sebelas) unit mobil uji tanah agar jangkauannya lebih luas lagi. Sehingga petani bisa melakukan pemupukan secara lebih presisi sesuai kondisi lahannya," ujar Digna.
Adapun wilayah operasi ke-15 unit mobil uji tanah ini meliputi Madiun, Jember, Gresik, Purwokerto, Magelang, Semarang, Indramayu, Bandung Barat, Lombok, Sumbawa, Banjarmasin, Bandar Lampung, Makassar, dan Tanah Karo .
“Mobil ini memang dialokasikan untuk 15 daerah tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan juga melayani daerah di sekitarnya,” terang Digna. Untuk Provinsi Kalsel, lanjut Digna, pihaknya menargetkan mobil uji tanah akan memberikan layanan uji tanah dan sosialisasi kepada petani di 70 titik selama periode September-Desember 2020.
Layanan mobil uji tanah sendiri berfungsi untuk menguji tingkat kesuburan tanah dan memberikan konsultasi pertanian secara gratis. Petani cukup membawa sampel tanah dari lahan pertaniannya, kemudian dalam waktu singkat dapat mengetahui kandungan tanah sekaligus mendapatkan rekomendasi pemupukan yang tepat.
"Selama ini petani merasa kesulitan dalam memilih jenis pupuk maupun dosis yang akan digunakan. Hadirnya layanan ini akan memberikan solusi atas permasalahan tersebut," ungkap.
Selain itu, mobil uji tanah juga menjadi sarana Petrokimia Gresik membantu pemerintah mengedukasi petani untuk menerapkan pola pemupukan berimbang demi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan. “Dengan dosis pemupukan yang tepat dan berimbang, maka penggunaan pupuk oleh petani akan lebih efisien dan produktivitasnya pun semakin optimal, sehingga kesejahteraan petani dapat terdongkrak,” tandasnya.
Mentan menyatakan pemerintah terus berupaya meningkatkan produksi pangan dan berharap Kalsel dapat menjadi bagian dari lumbung pangan nasional. Karena itu, Kementerian Pertanian mengharap dukungan dari berbagai pihak. (Baca juga: UGM Ungkap 4 Mutasi Virus Corona D614G Ditemukan di DIY dan Jateng)
Sejalan dengan itu, Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengungkapkan bahwa hadirnya layanan mobil uji tanah ini merupakan upaya perusahaan dalam mendukung program ketahanan pangan pemerintah. "Selain menyediakan pupuk berkualitas kami juga hadirkan mobil uji tanah, serta produk pengendalian hama melalui anak perusahaan, sehingga layanan yang kami berikan komprehensif," ujarnya. (Baca juga: Pistol Eks Kepala BPN Denpasar Lolos Masuk Kejati Bali Tanpa Pemeriksaan)
Mobil uji tanah yang ada di Kalsel ini merupakan salah satu dari 15 mobil uji tanah milik Petrokimia Gresik yang tersebar di 8 (delapan) provinsi. Layanan ini telah beroperasi sejak 2015 di sejumlah daerah. Dari yang semula 4 (empat) unit mobil tanah kini menjadi 15 unit.
"Banyak petani yang masih kesulitan mengecek kandungan tanahnya karena tidak memiliki alat penguji, sehingga kami menambah 11 (sebelas) unit mobil uji tanah agar jangkauannya lebih luas lagi. Sehingga petani bisa melakukan pemupukan secara lebih presisi sesuai kondisi lahannya," ujar Digna.
Adapun wilayah operasi ke-15 unit mobil uji tanah ini meliputi Madiun, Jember, Gresik, Purwokerto, Magelang, Semarang, Indramayu, Bandung Barat, Lombok, Sumbawa, Banjarmasin, Bandar Lampung, Makassar, dan Tanah Karo .
“Mobil ini memang dialokasikan untuk 15 daerah tersebut, tapi tidak menutup kemungkinan juga melayani daerah di sekitarnya,” terang Digna. Untuk Provinsi Kalsel, lanjut Digna, pihaknya menargetkan mobil uji tanah akan memberikan layanan uji tanah dan sosialisasi kepada petani di 70 titik selama periode September-Desember 2020.
Layanan mobil uji tanah sendiri berfungsi untuk menguji tingkat kesuburan tanah dan memberikan konsultasi pertanian secara gratis. Petani cukup membawa sampel tanah dari lahan pertaniannya, kemudian dalam waktu singkat dapat mengetahui kandungan tanah sekaligus mendapatkan rekomendasi pemupukan yang tepat.
"Selama ini petani merasa kesulitan dalam memilih jenis pupuk maupun dosis yang akan digunakan. Hadirnya layanan ini akan memberikan solusi atas permasalahan tersebut," ungkap.
Selain itu, mobil uji tanah juga menjadi sarana Petrokimia Gresik membantu pemerintah mengedukasi petani untuk menerapkan pola pemupukan berimbang demi terwujudnya pertanian yang berkelanjutan. “Dengan dosis pemupukan yang tepat dan berimbang, maka penggunaan pupuk oleh petani akan lebih efisien dan produktivitasnya pun semakin optimal, sehingga kesejahteraan petani dapat terdongkrak,” tandasnya.
(shf)