Universitas ARS-BSI Bandung Dorong Kebangkitan Pariwisata di Tengah Pandemi
Rabu, 20 Januari 2021 - 09:23 WIB
BANDUNG - Fakultas Ilmu Komunikasi dan Desain Universitas ARS dan Akademi Pariwisata BSI Bandung berkolaborasi menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka membantu membangkitkan kembali sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi COVID-19 .
Dalam kegiatan yang juga merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu, kedua belah pihak berkolaborasi memberikan materi berupa pembuatan video dan souvenir untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat kali ini masih dilakukan secara online seperti kegiatan di semester sebelumnya akibat masih berlangsungnya wabah COVID-19," ujar salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ARS, Yulia Sariwaty S, Rabu (20/1/2021).
Menurut Yulia, kegiatan melibatkan tim dosen dan mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi. Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ARS terdiri dari Yulia Sariwaty S, Femi Oktaviani, Dini Rahmawati, Kartika Dewi, Moehamad Agum Lesmana, Ariana Herdiansah, dan Agung Dimiyati Putra.
Adapun tim dosen dan mahasiswa Akademi Pariwisata BSI-Bandung terdiri dari Yuliana Piraniningsih, Rina Dwi Handayani, Wilma Fauzzia, Ramdani Setyariski, Tazkia Puji Ayu M, Muhammad Bahrul Ulum, dan Muhammad Bilal.
Yulia memaparkan, dalam kegiatan yang digelar pada 7 Januari 2021 itu, pihaknya menyampaikan materi tentang pembuatan videografi wisata Grace Rose Farm dan pengelolaan media konten.
"Materi videografi dan media konten bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi pemasaran," katanya.
Baca juga: Jalur Tunanetra di Fasum Majalengka 'Membahayakan' Kalangan Disabilitas
Adapun tim dari dosen AKPAR BSI-Bandung, lanjut Yulia, menyampaikan materi mengenai pengelolaan sayuran organic dari kebun Grace Rose Farm sebagai souvenir dan pengolahan jajanan pasar. "Materi tersebut menjadi bagian dari layanan paket wisata," imbuhnya.
Baca juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Bandung Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
Melalui kolaborasi yang dibangun kedua perguruan tinggi itu, Yulia berharap, para pelaku usaha pariwisata mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya, termasuk mengoptimalkan fasilitas teknologi informasi untuk mempromosikan usahanya.
"Kita berharap, melalui kolaborasi yang dibangun ini, sektor pariwisata dapat kembali bangkit seiring meningkatnya kunjungan wisatawan," katanya.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
Dalam kegiatan yang juga merupakan salah satu perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi itu, kedua belah pihak berkolaborasi memberikan materi berupa pembuatan video dan souvenir untuk mendongkrak kunjungan wisatawan.
"Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat kali ini masih dilakukan secara online seperti kegiatan di semester sebelumnya akibat masih berlangsungnya wabah COVID-19," ujar salah satu dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ARS, Yulia Sariwaty S, Rabu (20/1/2021).
Menurut Yulia, kegiatan melibatkan tim dosen dan mahasiswa dari masing-masing perguruan tinggi. Tim dosen dan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas ARS terdiri dari Yulia Sariwaty S, Femi Oktaviani, Dini Rahmawati, Kartika Dewi, Moehamad Agum Lesmana, Ariana Herdiansah, dan Agung Dimiyati Putra.
Adapun tim dosen dan mahasiswa Akademi Pariwisata BSI-Bandung terdiri dari Yuliana Piraniningsih, Rina Dwi Handayani, Wilma Fauzzia, Ramdani Setyariski, Tazkia Puji Ayu M, Muhammad Bahrul Ulum, dan Muhammad Bilal.
Yulia memaparkan, dalam kegiatan yang digelar pada 7 Januari 2021 itu, pihaknya menyampaikan materi tentang pembuatan videografi wisata Grace Rose Farm dan pengelolaan media konten.
"Materi videografi dan media konten bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komunikasi pemasaran," katanya.
Baca juga: Jalur Tunanetra di Fasum Majalengka 'Membahayakan' Kalangan Disabilitas
Adapun tim dari dosen AKPAR BSI-Bandung, lanjut Yulia, menyampaikan materi mengenai pengelolaan sayuran organic dari kebun Grace Rose Farm sebagai souvenir dan pengolahan jajanan pasar. "Materi tersebut menjadi bagian dari layanan paket wisata," imbuhnya.
Baca juga: Angka Kematian Ibu dan Bayi di Bandung Masih Tinggi, Ini Penyebabnya
Melalui kolaborasi yang dibangun kedua perguruan tinggi itu, Yulia berharap, para pelaku usaha pariwisata mampu memaksimalkan potensi yang dimilikinya, termasuk mengoptimalkan fasilitas teknologi informasi untuk mempromosikan usahanya.
"Kita berharap, melalui kolaborasi yang dibangun ini, sektor pariwisata dapat kembali bangkit seiring meningkatnya kunjungan wisatawan," katanya.
Lihat Juga: Kronologi 10 Paku Bumi Jatuh di Perempatan Buahbatu Bandung yang Timbulkan Getaran Keras
(boy)
tulis komentar anda