Longsor Sumedang, Puluhan Warga Masih Mengungsi di 5 Titik
Selasa, 19 Januari 2021 - 15:00 WIB
BANDUNG - Puluhan warga terdampak longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Sumedang , hingga saat ini masih mengungsi. Kondisi bangunan yang rusak dan daerah rawan longsor, penyebab warga belum pulang.
Menurut Response and Recovery Dept Head Rumah Zakat Al Razi Izatul Yasid, puluhan pengungsi korban longsor Sumedang hingga kini tinggal di beberapa tempat pengungsian di sekitar Kecamatan Cimanggung. Total ada lima titik pengungsian warga.
"Warga ada yang tinggal ditenda di sekitar lapangan, rumah warga, masjid, dan lainnya. Total ada lima titik," kata dia, Selasa (19/1/2021).
Menurut dia, pengungsi terpusat ada di lapangan Cihanjuang. Terdapat lima tenda milik BNPB, setiap tenda berisi hingga 10 orang. Hal ini dilakukan agar warga tetap bisa menerapkan protokol kesehatan sehingga bencana ini tidak menimbulkan klaster baru.
Baca juga: Permintaan Donor Plasma Konvalesen Tinggi, Ini Syaratnya Bagi Para Penyintas
"Kondisinya mereka membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan selimut. Kami mengerahkan 11 orang untuk membantu mereka di tempat pengungsian, hingga menyediakan makanan siap saji," tutur dia.
Baca juga: Ayah Tua Renta Digugat Anak Kandung Rp3 Miliar, Dipapah Jalani Sidang Pengadilan
Namun begitu, kata dia, ke depan mesti dipikirkan tempat tinggal bagi korban longsor. Apakah kembali ke tempat tinggal semula, atau ditampung di lokasi tertentu. Untuk kembali ke tempat tinggal, juga perlu dukungan pembangunan rumah yang rusak.
Menurut Response and Recovery Dept Head Rumah Zakat Al Razi Izatul Yasid, puluhan pengungsi korban longsor Sumedang hingga kini tinggal di beberapa tempat pengungsian di sekitar Kecamatan Cimanggung. Total ada lima titik pengungsian warga.
"Warga ada yang tinggal ditenda di sekitar lapangan, rumah warga, masjid, dan lainnya. Total ada lima titik," kata dia, Selasa (19/1/2021).
Menurut dia, pengungsi terpusat ada di lapangan Cihanjuang. Terdapat lima tenda milik BNPB, setiap tenda berisi hingga 10 orang. Hal ini dilakukan agar warga tetap bisa menerapkan protokol kesehatan sehingga bencana ini tidak menimbulkan klaster baru.
Baca juga: Permintaan Donor Plasma Konvalesen Tinggi, Ini Syaratnya Bagi Para Penyintas
"Kondisinya mereka membutuhkan bantuan makanan, pakaian, dan selimut. Kami mengerahkan 11 orang untuk membantu mereka di tempat pengungsian, hingga menyediakan makanan siap saji," tutur dia.
Baca juga: Ayah Tua Renta Digugat Anak Kandung Rp3 Miliar, Dipapah Jalani Sidang Pengadilan
Namun begitu, kata dia, ke depan mesti dipikirkan tempat tinggal bagi korban longsor. Apakah kembali ke tempat tinggal semula, atau ditampung di lokasi tertentu. Untuk kembali ke tempat tinggal, juga perlu dukungan pembangunan rumah yang rusak.
(boy)
tulis komentar anda