Di Tengah Pandemi Corona, Neraca Perdagangan Sumsel Surplus
Jum'at, 15 Mei 2020 - 16:58 WIB
PALEMBANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) melaporkan neraca perdagangan April 2020 mengalami surplus USD230,04 juta. Di bulan sebelumnya (Maret) surplus Neraca Perdagangan Sumsel senilai USD 213,80 juta, yang artinya ada peningkatan.
Untuk nilai ekspor, angkanya mencapai USD289,90 juta atau meningkat 9,54 persen dari bulan sebelumnya. Secara month to month (MoM), Kepala BPS Provinsi Sumsel Endang Tri Wahyuningsih menuturkan, meningkatnya ekspor didukung oleh komponen industri yang menyumbang USD217 juta dari total nilai ekspor. (Baca juga: Belanja Online Dimasukkan Perwali PSBB Palembang )
"Pencapaian yang luar biasa di tengah pandemi ini, ekspor kita meningkat di bulan April. Namun pada periode Januari-April secara year on year nya minus 9,01 persen dibanding Januari-April 2019," ujarnya Endang dalam paparannya secara online, Jumat (15/05/2020).
Beberapa komoditas yang menyokong naiknya ekspor di Sumsel adalah Bubur pulp (meningkat USD 58 juta), kertas tissu (meningkat SD 2,85 juta) dan minyak kelapa sawit (meningkat USD 2,18 juta). "Ekspor non migas kita menyumbang USD 272,69 juta dari keseluruhan total ekspor, sementara ekspor migas hanya USD 17,11 juta," katanya. (Baca juga: PSBB, Pimpinan DPRD Minta Pemerintah Jamin Kebutuhan Pokok Warga )
Sementara itu nilai impor Sumsel di bulan April USD 59,76 juta. Karet remiling, pupuk, dan makanan olahan lainnya menjadi komoditi yang paling banyak diimpor dengan nilai USD 33,09. Peran golongan bahan baku/penolong seperti karet remiling, pupuk, dan makanan olahan dan lain-lain memiliki nilai 60,31persen dari total impor Sumsel periode Januari-April.
"Meskipun kita mengalami surplus tapi impor kita justru naik 17,73 persen dibandingkan bulan Maret yang nilai impornya USD50,76 juta," jelasnya.
Untuk nilai ekspor, angkanya mencapai USD289,90 juta atau meningkat 9,54 persen dari bulan sebelumnya. Secara month to month (MoM), Kepala BPS Provinsi Sumsel Endang Tri Wahyuningsih menuturkan, meningkatnya ekspor didukung oleh komponen industri yang menyumbang USD217 juta dari total nilai ekspor. (Baca juga: Belanja Online Dimasukkan Perwali PSBB Palembang )
"Pencapaian yang luar biasa di tengah pandemi ini, ekspor kita meningkat di bulan April. Namun pada periode Januari-April secara year on year nya minus 9,01 persen dibanding Januari-April 2019," ujarnya Endang dalam paparannya secara online, Jumat (15/05/2020).
Beberapa komoditas yang menyokong naiknya ekspor di Sumsel adalah Bubur pulp (meningkat USD 58 juta), kertas tissu (meningkat SD 2,85 juta) dan minyak kelapa sawit (meningkat USD 2,18 juta). "Ekspor non migas kita menyumbang USD 272,69 juta dari keseluruhan total ekspor, sementara ekspor migas hanya USD 17,11 juta," katanya. (Baca juga: PSBB, Pimpinan DPRD Minta Pemerintah Jamin Kebutuhan Pokok Warga )
Sementara itu nilai impor Sumsel di bulan April USD 59,76 juta. Karet remiling, pupuk, dan makanan olahan lainnya menjadi komoditi yang paling banyak diimpor dengan nilai USD 33,09. Peran golongan bahan baku/penolong seperti karet remiling, pupuk, dan makanan olahan dan lain-lain memiliki nilai 60,31persen dari total impor Sumsel periode Januari-April.
"Meskipun kita mengalami surplus tapi impor kita justru naik 17,73 persen dibandingkan bulan Maret yang nilai impornya USD50,76 juta," jelasnya.
(don)
tulis komentar anda