Korban Sriwijaya Air, Jenazah Copilot Fadly Satrianto Dimakamkan di TPU Keputih Surabaya
Jum'at, 15 Januari 2021 - 17:16 WIB
SURABAYA - Jenazah Copilot NAM Air, Fadly Satrianto yang menjadi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diserahterimakan kepada keluarga, Jumat (15/1/2021). Penyerahan peti jenazah ekstra kru Sriwijaya Air SJ182 ini dilakukan di Masjid Al Ikhlas yang tak jauh dari rumah duka di Teluk Penanjung 17, Surabaya.
Suasana duka menyelimuti ketika peti jenazah diserahkan pada keluarga. Tangisan Sang Ibu pecah ketika jenazah hendak disalatkan. Selepas disalatkan, penghormatan terakhir dilakukan. Sebelum dimasukkan ke mobil ambulans, teman sejawat Fadly melakukan penghormatan dan selanjutnya jenazah diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Ayah Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki mengucapkan banyak terimakasih semua pihak, hingga jenazah putranya dapat diserah terimakan. Mewakili keluarga, dia meminta maaf jika semasa hidup putranya ada kesalahan. "Kami terimakasih banyak pada semua pihak. “Kami mohon maaf jika putra kami ada kesalahan," kata Sumarzen.
Mantan General Manager PT Terminal Petikemas Surabaya itu sebelumnya menjelaskan, keluarga telah mempersiapkan peristirahatan terakhir buat Fadly di TPU Keputih Sukolilo Surabaya. Dipilihnya makam Keputih karena lebih dekat dengan rumah keluarga.
"Fadly ini kan dilahirkan di Surabaya. Ari-arinya saja ada di Teluk Penanjung. Kedua pertimbangan keinginan kami supaya dekat dengan kakak-kakaknya. Rumahnya maksudnya. Kakaknya rumahnya di Wisma Mukti, ada di Puri Mas, selain itu pertimbangan lain, neneknya juga ada di dekat-dekat situ," ujarnya.
Diketahui, Fadly yang merupakan alumnus Universitas Airlangga (Unair) berhasil diidentifikasi melalui perbandingan sidik jari yang berada dalam kantong jenazah PMJ SJ 0020. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan berhasil diidentifikasi dari tubuh yang didapatkan identik 12 titik persamaan.
Suasana duka menyelimuti ketika peti jenazah diserahkan pada keluarga. Tangisan Sang Ibu pecah ketika jenazah hendak disalatkan. Selepas disalatkan, penghormatan terakhir dilakukan. Sebelum dimasukkan ke mobil ambulans, teman sejawat Fadly melakukan penghormatan dan selanjutnya jenazah diberangkatkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Keputih, Sukolilo, Surabaya.
Ayah Fadly Satrianto, Sumarzen Marzuki mengucapkan banyak terimakasih semua pihak, hingga jenazah putranya dapat diserah terimakan. Mewakili keluarga, dia meminta maaf jika semasa hidup putranya ada kesalahan. "Kami terimakasih banyak pada semua pihak. “Kami mohon maaf jika putra kami ada kesalahan," kata Sumarzen.
Mantan General Manager PT Terminal Petikemas Surabaya itu sebelumnya menjelaskan, keluarga telah mempersiapkan peristirahatan terakhir buat Fadly di TPU Keputih Sukolilo Surabaya. Dipilihnya makam Keputih karena lebih dekat dengan rumah keluarga.
"Fadly ini kan dilahirkan di Surabaya. Ari-arinya saja ada di Teluk Penanjung. Kedua pertimbangan keinginan kami supaya dekat dengan kakak-kakaknya. Rumahnya maksudnya. Kakaknya rumahnya di Wisma Mukti, ada di Puri Mas, selain itu pertimbangan lain, neneknya juga ada di dekat-dekat situ," ujarnya.
Diketahui, Fadly yang merupakan alumnus Universitas Airlangga (Unair) berhasil diidentifikasi melalui perbandingan sidik jari yang berada dalam kantong jenazah PMJ SJ 0020. Perbandingan sidik jarinya dari E-KTP telunjuk kanan berhasil diidentifikasi dari tubuh yang didapatkan identik 12 titik persamaan.
(shf)
tulis komentar anda