Lamongan Berduka, Empat Dokter Telah Gugur Terpapar COVID-19

Kamis, 14 Januari 2021 - 17:29 WIB
Lamongan kembali berduka. Muhammad Syamsu Dluha Akhiru Putra, dokter yang bertugas di RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Foto/iNews TV/Abdul Wakhid
LAMONGAN - Lamongan kembali berduka. Muhammad Syamsu Dluha Akhiru Putra, dokter yang bertugas di RS Muhammadiyah Lamongan (RSML) meninggal dunia karena terpapar COVID-19 .

Baca juga: Sultan Pastikan Tak Ada Sanksi Warga Penolak Vaksin Sinovac

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lamongan, dr Eko Wahyuhono membenarkan meninggalnya salah satu dokter di Lamongan ini karena COVID-19. Syamsu meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan medis di RSML, Kamis (14/1/2021). "Iya, saya dapat konfirmasinya dari teman-teman karena terkena COVID-19," kata Eko Wahyuono saat dikonfirmasi, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Jalani Suntik Vaksin COVID-19 Pertama, Wabup Semarang Merasa Kaget

Meninggalnya dokter di Lamongan ini, kata Eko, menambah panjang jumlah dokter di Lamongan yang terpapar COVID-19. Hingga hari ini, Kamis (14/1/2021), lanjut Eko, tercatat sudah 4 dokter yang gugur karena terjangkit virus Corona ini. "Hingga saat ini sudah 4 dokter di Lamongan yang meninggal dunia karena terpapar COVID-19," jelasnya.



Lebih jauh, Eko mengimbau masyarakat untuk selalu mentaati protokol kesehatan dan selalu memperhatikan untuk tetap menerapkan 3M, yaitu memakai Masker, Mencuci tangan pakai sabun dan Menjaga Jarak. Meski tampak sepele, Eko menyebut perilaku taat protokol kesehatan inilah yang mampu menghindarkan masyarakat dari terpapar COVID-19. "Dan perilaku taat protokol kesehatan ini harus dilakukan semua anggota keluarga dan seluruh masyarakat," tambahnya.

Data Resmi Dinkes Lamongan, penyebaran COVID-19 di Lamongan secara akumulatif sudah 2.018 orang yang terkonfirmasi positif di mana 143 di antaranya aktif dan 1.736 sudah dinyatakan sembuh dan 139 orang meninggal dunia. Selain itu, ada sebanyak 74 orang berstatus probable, 2.178 orang berstatus suspek, 4.068 orang berstatus kontak erat dan 54.704 orang berstatus pelaku perjalanan.
(shf)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More