Virus Corona Bermutasi di Inggris, Ahli Unpad Ingatkan Ini

Senin, 28 Desember 2020 - 20:25 WIB
Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Mia Miranti, M.P. mengingatkan program vaksin bagi masyarakat Indonesia mestinya disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Ilustrasi/SINDOnews
BANDUNG - Ahli Mikrobiologi Universitas Padjadjaran (Unpad) Dr. Mia Miranti, M.P. mengingatkan program vaksin bagi masyarakat Indonesia mestinya disesuaikan dengan kondisi Indonesia. Hal ini untuk mengantisipasi bila virus corona bermutasi berdasarkan kondisi Indonesia.

Menurut dia, virus Corona sebenarnya sudah sering mengalami mutasi. Mutasi dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan sel inangnya. Sejak dari Wuhan, Tiongkok, virus Corona sudah mengalami mutasi sehingga dia mampu bertahan pada rentang suhu 5 - 10 derajat Celcius.

Ketika menyebar ke Iran dan kawasan Timur Tengah, kata Mira, dia memperkirakan bahwa virus telah mengalami mutasi kembali yang memungkinkan dia tahan terhadap suhu panas.



Begitupun dengan di Indonesia, Virus Corona diperkirakan sudah mengalami mutasi. Laporan dari Eijkman Institute beberapa waktu lalu menemukan bahwa virus Corona di Indonesia memiliki strain yang berbeda dengan virus di Wuhan. “Hanya saja proses mutasinya tidak seperti yang sekarang lagi heboh di Inggris,” tutur Mira, Senin (28/12/2020).

Dia menjelaskan, ada kemungkinan proses mutasi di Inggris dipengaruhi oleh beberapa faktor, sehingga kemungkinan infeksinya lebih tinggi. Dengan kata lain, mutasi suatu virus bisa jauh lebih berbahaya jika dipengaruhi oleh sejumlah faktor. (Baca: Ditanya Terkait Kerumunan di Pemakaman Habib Hasan, Gubernur Jatim Bungkam).

Karena mutasi setiap virus dipengaruhi oleh faktor inangnya, Mira berpendapat bahwa pengembangan vaksin mestinya disesuaikan dengan hasil mutasi virusnya. “Vaksin Covid-19 di Indonesia seharusnya disesuaikan dengan karakter virus yang ada di Indonesia,” jelas dia.

Baru-baru ini, sejumlah negara melaporkan adanya kasus mutasi baru dari virus Corona. Mutasi baru dari virus Corona disinyalir lebih berbahaya dari virus lama.

Lebih lanjut dia menjelaskan, virus Corona termasuk ke dalam kelompok virus RNA. RNA merupakan salah satu jenis dari asam nukleat yang menjadi ciri bahwa virus dikategorikan sebagai makhluk hidup. (Baca: Teller Bank Cantik yang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusukan Diduga Dirampok).

Hasil penelitian di beberapa jurnal ilmiah menyebut bahwa kelompok virus RNA mudah mengalami mutasi. Ketika virus Corona menginfeksi satu tubuh inang, maka RNA-nya akan melakukan replikasi atau berkembang biak. “Replikasi virus ini tidak ada yang tidak menyebabkan penyakit pada inangnya, karena dia akan mengambil alih sistem kerja sel inang untuk proses reproduksi dia,” ujar Mira.
(nag)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content