Banjir Kali Lamong Rugikan Petani di Gresik Miliaran Rupiah
Jum'at, 25 Desember 2020 - 00:07 WIB
Kondisi banjir luapan Kali Lamong yang berdampak pada petani diwilayah Gresik selatan. Foto/SINDOnews/ashadi ik
GRESIK - Dampak banjir Kali Lamong paling dirasakan petani di wilayah Gresik selatan. Selama sepekan kemarin, para petani merugi hingga miliaran rupiah. Ironisnya, pemerintah hanya memberikan bantuan benih dan menguras air yang menggenangi area pertanian mereka.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Gresik mencatat 4.547 hektar lahan pertanian di wilayah Gresik Selatan terdampak banjir Kali Lamong. Terdapat lima wilayah pertanian yang terdampak.
(Baca juga: Banjir Kepung Bandung, Jalan Cikutra Berubah Seperti Aliran Sungai )
Diantaranya, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean dan Menganti. Dari lima kecamatan, sebanyak 42 desa yang area pertaniannya terdampak cukup parah. Mayoritas ditanami padi berbagai jenis. Mulai Ciherang, Impari dan IR-46, dengan masa tanam 30 sampai 35 hari.
Dinas Pertanian tidak maksimal memberikan bantuan kepada petani yang terdampak. Alasannya, banyak yang tidak memiliki asuransi kartu tani. Sehingga, bantuan hanya sebatas benih dan menguras genangan air di sawah dengan mesin pompa.
"Kami hanya bisa membantu para petani dengan mengganti benih padi. Juga, memberikan melakukan upaya menguras air di sawah dengan mesin pompa,” kata Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro dikonfirmasi, Kamis (24/12/2020).
(Baca juga: 3 Pengedar Narkoba di Surabaya Ditangkap, Satu Ditembak Mati )
Meski demikian, pihaknya tetap mempersiapkan sejumlah langkah antisipatif. Berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Dirinya menyebut meski dilanda banjir, tidak terlalu mempengaruhi hasil panen, sejauh ini tidak berdampak terhadap produksi padi.
Berikut area pertanian di lima kecamatan yang terdampak banjir luapan Kali Lamong. Pertama, Kecamatan Benjeng, ada 13 desa dengan memiliki lahan persawahan seluas 1.863 hektar. Sementara yang tergenang air banjir sebanyak 611 hektar. Padi yang mengalami puso (rusak) seluas 17,6 hektar, dengan total kerugian Rp2.245.001.300.
Data Dinas Pertanian Kabupaten Gresik mencatat 4.547 hektar lahan pertanian di wilayah Gresik Selatan terdampak banjir Kali Lamong. Terdapat lima wilayah pertanian yang terdampak.
(Baca juga: Banjir Kepung Bandung, Jalan Cikutra Berubah Seperti Aliran Sungai )
Diantaranya, Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Cerme, Kedamean dan Menganti. Dari lima kecamatan, sebanyak 42 desa yang area pertaniannya terdampak cukup parah. Mayoritas ditanami padi berbagai jenis. Mulai Ciherang, Impari dan IR-46, dengan masa tanam 30 sampai 35 hari.
Dinas Pertanian tidak maksimal memberikan bantuan kepada petani yang terdampak. Alasannya, banyak yang tidak memiliki asuransi kartu tani. Sehingga, bantuan hanya sebatas benih dan menguras genangan air di sawah dengan mesin pompa.
"Kami hanya bisa membantu para petani dengan mengganti benih padi. Juga, memberikan melakukan upaya menguras air di sawah dengan mesin pompa,” kata Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro dikonfirmasi, Kamis (24/12/2020).
(Baca juga: 3 Pengedar Narkoba di Surabaya Ditangkap, Satu Ditembak Mati )
Meski demikian, pihaknya tetap mempersiapkan sejumlah langkah antisipatif. Berkordinasi dengan sejumlah pihak terkait. Dirinya menyebut meski dilanda banjir, tidak terlalu mempengaruhi hasil panen, sejauh ini tidak berdampak terhadap produksi padi.
Berikut area pertanian di lima kecamatan yang terdampak banjir luapan Kali Lamong. Pertama, Kecamatan Benjeng, ada 13 desa dengan memiliki lahan persawahan seluas 1.863 hektar. Sementara yang tergenang air banjir sebanyak 611 hektar. Padi yang mengalami puso (rusak) seluas 17,6 hektar, dengan total kerugian Rp2.245.001.300.
Lihat Juga :
tulis komentar anda