Banser Dukung Polri Tindak Tegas FPI, Imbau Warga Jabar Tak Terprovokasi Hoaks
Selasa, 22 Desember 2020 - 21:50 WIB
BANDUNG - Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, mengapresiasi sikap tegas jajaran Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terhadap Front Pembela Islam ( FPI ).
(Baca juga: Kondisi Rumahnya Kini Lengang, Tetangga Tak Kaget Risma Ditunjuk Jadi Mensos)
Komandan Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi menegaskan, sepanjang untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara, pihaknya mendukung langkah dan tindakan represif Polri terhadap FPI .
"Namun perlu diingat, tindakan Polri itu harus menjunjung tinggi hukum karena kita adalah negara hukum. Hukum sebagai panglima di negara ini, maka semua warga negara Indonesia tidak terkecuali harus menjadikan hukum sebagai acuan," tegas Yudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).
Oleh karenanya, di tengah banyaknya berita bohong (hoaks) yang beredar, Yudi pun mengimbau masyarakat, khususnya warga Jabar untuk menyaring setiap informasi, agar tidak terprovokasi hoaks.
(Baca juga: COVID-19 Masih Ganas, Nekad Gelar Pesta Pergantian Tahun, Siap-siap Kena Tindakan Tegas )
Bukan hanya memilah berita yang diterima, lanjut Yudi, masyarakat juga tidak membagikan (share) berita-berita yang tidak jelas, apalagi bersifat provokasi.
"Bisa memfilter berita-berita (informasi) yang masuk, tidak mudah men-share, menginformasikan lagi kepada masyarakat, apalagi kepada masyarakat awam. Peran kita semua untuk menjaga berita hoaks yang menyudutkan pemerintah, TNI/Polri maupun ormas Islam tidak menyebar di masyarakat," katanya.
Hal senada dikatakan Ketua Aliansi Santri Jabar, Aa Saripudin. Dengan tindakan represif Polri terhadap anggota FPI , pihaknya mengajak masyarakat menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada penegak hukum, sehingga penegak hukum dapat melakukan investigasi untuk mencari kebenaran.
(Baca juga: Kondisi Rumahnya Kini Lengang, Tetangga Tak Kaget Risma Ditunjuk Jadi Mensos)
Komandan Banser Jabar, Yudi Nurcahyadi menegaskan, sepanjang untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara, pihaknya mendukung langkah dan tindakan represif Polri terhadap FPI .
"Namun perlu diingat, tindakan Polri itu harus menjunjung tinggi hukum karena kita adalah negara hukum. Hukum sebagai panglima di negara ini, maka semua warga negara Indonesia tidak terkecuali harus menjadikan hukum sebagai acuan," tegas Yudi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (22/12/2020).
Oleh karenanya, di tengah banyaknya berita bohong (hoaks) yang beredar, Yudi pun mengimbau masyarakat, khususnya warga Jabar untuk menyaring setiap informasi, agar tidak terprovokasi hoaks.
(Baca juga: COVID-19 Masih Ganas, Nekad Gelar Pesta Pergantian Tahun, Siap-siap Kena Tindakan Tegas )
Bukan hanya memilah berita yang diterima, lanjut Yudi, masyarakat juga tidak membagikan (share) berita-berita yang tidak jelas, apalagi bersifat provokasi.
"Bisa memfilter berita-berita (informasi) yang masuk, tidak mudah men-share, menginformasikan lagi kepada masyarakat, apalagi kepada masyarakat awam. Peran kita semua untuk menjaga berita hoaks yang menyudutkan pemerintah, TNI/Polri maupun ormas Islam tidak menyebar di masyarakat," katanya.
Hal senada dikatakan Ketua Aliansi Santri Jabar, Aa Saripudin. Dengan tindakan represif Polri terhadap anggota FPI , pihaknya mengajak masyarakat menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada penegak hukum, sehingga penegak hukum dapat melakukan investigasi untuk mencari kebenaran.
tulis komentar anda