Terdampak Pandemi, Biaya Pembangunan PLTA Jatigede Diprediksi Membengkak
Jum'at, 18 Desember 2020 - 17:02 WIB
BANDUNG - Biaya pembangunan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede di Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat diperkirakan bakal melebihi pagu anggaran.
Penyebabnya, proyek pengerjaan bakal melebihi target lantaran kondisi pandemi. Manager PT PLN (Persero) UPP Kit JBT 2 untuk Proyek PLTA Jatigede 2x55 MW Arie Nugroho Ardianto mengakui, investasi pembangunan proyek listrik ini diperkirakan bakal melebihi anggaran awal senilai Rp1,7 triliun.
"Investasi awal ditetapkan Rp1,7 triliun, tapi mungkin bakal ada penambahan, karena pembangunan yang bakal melebihi target pembangunan akibat pandemi," kata Arie via zoom, Jumat (18/12/2020).
Kendati begitu, pihaknya belum bisa memperkirakan berapa pembengkakan investasi tersebut. Namun, kata Arie, penambahan investasi itu tidak diperkirakan sebelumnya. Tidak ada yang tahu, tahun ini akan datang pandemi yang menyebabkan keterbatasan aktivitas.
"Memang proyek tetap jalan saat pandemi, tapi kami harus mengatur sedemikian rupa karena harus tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19. Tapi, secara keseluruhan progress pembangunan proyek sudah 82%," kata dia.
Menurut Arie, 80% kegiatan proyek dilakukan di dalam tanah. Pekerja lebih banyak bekerja di ruang sempit seperti menggali tunnel sepanjang ratusan meter. Proses pekerjaan di ruang sempit saat pandemi ini membuat pembangunan tersendat.
(Baca juga: Kemacetan Padalarang Kronis, Pemda KBB Siapkan Jalan Lingkar Selatan)
"Mestinya sekrang progres pembangunan sudah mencapai 86%. Tapi kami tetap optimistis tahun 2021 akan mulai beroperasi. Mungkin di akhir tahunan," jelas dia.
(Baca juga: Libur Nataru, Perhutani Berlakukan Sistem Buka Tutup di Objek Wisata)
Namun, sebagai perbandingan, penggalian headrace tunnel sudah 100 persen selesai. Namun, untuk proses betonisasi baru 25%. Begitupun dengan progres SUTT Jatigede sepanjang 5,7 km baru tercapai 12% dari target 22%.
Penyebabnya, proyek pengerjaan bakal melebihi target lantaran kondisi pandemi. Manager PT PLN (Persero) UPP Kit JBT 2 untuk Proyek PLTA Jatigede 2x55 MW Arie Nugroho Ardianto mengakui, investasi pembangunan proyek listrik ini diperkirakan bakal melebihi anggaran awal senilai Rp1,7 triliun.
"Investasi awal ditetapkan Rp1,7 triliun, tapi mungkin bakal ada penambahan, karena pembangunan yang bakal melebihi target pembangunan akibat pandemi," kata Arie via zoom, Jumat (18/12/2020).
Kendati begitu, pihaknya belum bisa memperkirakan berapa pembengkakan investasi tersebut. Namun, kata Arie, penambahan investasi itu tidak diperkirakan sebelumnya. Tidak ada yang tahu, tahun ini akan datang pandemi yang menyebabkan keterbatasan aktivitas.
"Memang proyek tetap jalan saat pandemi, tapi kami harus mengatur sedemikian rupa karena harus tetap menjaga protokol kesehatan COVID-19. Tapi, secara keseluruhan progress pembangunan proyek sudah 82%," kata dia.
Menurut Arie, 80% kegiatan proyek dilakukan di dalam tanah. Pekerja lebih banyak bekerja di ruang sempit seperti menggali tunnel sepanjang ratusan meter. Proses pekerjaan di ruang sempit saat pandemi ini membuat pembangunan tersendat.
(Baca juga: Kemacetan Padalarang Kronis, Pemda KBB Siapkan Jalan Lingkar Selatan)
"Mestinya sekrang progres pembangunan sudah mencapai 86%. Tapi kami tetap optimistis tahun 2021 akan mulai beroperasi. Mungkin di akhir tahunan," jelas dia.
(Baca juga: Libur Nataru, Perhutani Berlakukan Sistem Buka Tutup di Objek Wisata)
Namun, sebagai perbandingan, penggalian headrace tunnel sudah 100 persen selesai. Namun, untuk proses betonisasi baru 25%. Begitupun dengan progres SUTT Jatigede sepanjang 5,7 km baru tercapai 12% dari target 22%.
(boy)
tulis komentar anda