Berkah Kemitraan Kelompok Tani Hutan Binaan PT RLU di Tengah COVID-19
Rabu, 13 Mei 2020 - 15:31 WIB
Program ini juga menjangkau tiga kelompok Suku Anak Dalam (Orang Rimba) yang tinggal di area kerja perusahaan. Secara intensif PT LAJ dengan dukungan Pemerintah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) mendampingi mereka melalui berbagai program pemberdayaan seperti program kesehatan, pendidikan, pertanian terpadu dan juga pembuatan identitas KTP.
Diantaranya Ketua KTH Wana Mitra Lestari Sugiyo mengatakan, pada bulan September 2019, mereka sudah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT LAJ disaksikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Tebo dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
Salah satu isi kesepakatannya adalah program pertanian terpadu untuk ketercukupan pangan petani. Hingga saat ini anggota kelompok tani ini telah merasakan dampak positif dari program kemitraan dengan perusahaan. Dalam situasi dan kondisi COVID-19 ini, hasil produksi pertanian petani juga tetap diserap oleh perusahaan sehingga mereka tetap mendapatkan pendapatan ditengah pandemik ini.
Ketua KTH Karang Jaya Hosmon Ovezar, yang juga menandatangani kesepakatan dengan PT WMW, mengungkapkan bahwa melalui kesepakatan kemitraan tersebut hasil produksi karet miliknya dan anggota meningkat kualitas produksinya. Terlebih dalam pandemik ini, kegiatan jual beli karet juga tetap dilakukan dengan tetap memperhatikan social distancing sesuai dengan himbauan Pemerintah.
Direktur Corporate Affair PT Royal Lestari Utama (RLU) yang merupakan perusahaan induk dari PT LAJ dan PT WMW, Meizani Irmadhiany, mengungkapkan bahwa PT LAJ dan PT WMW akan terus melakukan program kemitraan dan pemberdayaan termasuk ketika pandemi COVID-19 dengan memberikan berbagai bantuan bagi masyarakat dan bersama - sama pemerintah daerah melakukan edukasi dan sosialisasi.
Menurutnya hal ini sebagai wujud partisipasi aktif perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi penyakit yang diakibatkan oleh virus COVID-19.
“Kami mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi sekaligus membantu kebutuhan APD tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi wabah ini,” ujar Meizani.
Perusahaan juga telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), dan obat herbal seperti jahe dan buah semangkuk (tempayang), yang merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari petani binaan kepada 184 orang tenaga medis di Tebo, Jambi.
Diantaranya Ketua KTH Wana Mitra Lestari Sugiyo mengatakan, pada bulan September 2019, mereka sudah menandatangani kesepakatan kerjasama dengan PT LAJ disaksikan langsung oleh Pemerintah Kabupaten Tebo dan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi.
Salah satu isi kesepakatannya adalah program pertanian terpadu untuk ketercukupan pangan petani. Hingga saat ini anggota kelompok tani ini telah merasakan dampak positif dari program kemitraan dengan perusahaan. Dalam situasi dan kondisi COVID-19 ini, hasil produksi pertanian petani juga tetap diserap oleh perusahaan sehingga mereka tetap mendapatkan pendapatan ditengah pandemik ini.
Ketua KTH Karang Jaya Hosmon Ovezar, yang juga menandatangani kesepakatan dengan PT WMW, mengungkapkan bahwa melalui kesepakatan kemitraan tersebut hasil produksi karet miliknya dan anggota meningkat kualitas produksinya. Terlebih dalam pandemik ini, kegiatan jual beli karet juga tetap dilakukan dengan tetap memperhatikan social distancing sesuai dengan himbauan Pemerintah.
Direktur Corporate Affair PT Royal Lestari Utama (RLU) yang merupakan perusahaan induk dari PT LAJ dan PT WMW, Meizani Irmadhiany, mengungkapkan bahwa PT LAJ dan PT WMW akan terus melakukan program kemitraan dan pemberdayaan termasuk ketika pandemi COVID-19 dengan memberikan berbagai bantuan bagi masyarakat dan bersama - sama pemerintah daerah melakukan edukasi dan sosialisasi.
Menurutnya hal ini sebagai wujud partisipasi aktif perusahaan dalam mendukung upaya pemerintah menanggulangi penyakit yang diakibatkan oleh virus COVID-19.
“Kami mendukung upaya Pemerintah dalam mencegah penyebaran COVID-19, membantu masyarakat yang terdampak secara ekonomi sekaligus membantu kebutuhan APD tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam menghadapi wabah ini,” ujar Meizani.
Perusahaan juga telah menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD), dan obat herbal seperti jahe dan buah semangkuk (tempayang), yang merupakan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari petani binaan kepada 184 orang tenaga medis di Tebo, Jambi.
(sms)
tulis komentar anda