BMKG: Usai Lebaran Wilayah Sumsel Diprediksi Kemarau
Rabu, 13 Mei 2020 - 15:09 WIB
PALEMBANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel memprediksi musim kemarau di Provinsi Sumsel akan terjadi pada bulan Juni mendatang.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang Nuga Putrantijo mengatakan, secara umum BMKG memprediksi musim kemarau di Sumsel akan terjadi pada bulan Juni.
Adapun saat ini kondisi cuaca masih dalam proses peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.
“Adapun tanda munculnya musim peralihan ialah kondisi cuaca yang mudah berubah. Biasanya cuaca di pagi hari terlihat cerah, namun di siang harinya turun hujan disertai angin dan petir. Saat musim peralihan, hujan lebat terjadi tiba-tiba dan situasinya singkat. Perlu diwaspadai curah hujan yang tiba-tiba dengan intensitas yang cukup tinggi disertai angin kencang dan petir," katanya di Palembang, Rabu (13/5/2020).
Bulan Mei, curah hujan bulanan mulai menurun terutama akhir bulan, tetapi faktor ini juga dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer secara global.
Ia pun memprediksi, musim kemarau yang akan terjadi pada tahun 2020 ini kemungkinan lebih singkat dibandingkan tahun lalu.
"Berdasarkan pengamatan dari citra satelit terlihat pada bulan Mei ini di seluruh wilayah Sumatera sudah tertutup awan yang cukup merata. Sedangkan tahun lalu, kondisi seperti ini terjadi pada bulan April. Maka dapat disimpulkan, durasi musim kemarau pada tahun ini terbilang singkat," kata dia.
Puncaknya, musim kemarau diprediksi akan terjadi di bulan September dan musim penghujan akan mulai kembali di bulan Oktober. "Tapi info nanti akan kita up-date, sesuai kondisi dinamika atmosfer," katanya.
Kepala Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang Nuga Putrantijo mengatakan, secara umum BMKG memprediksi musim kemarau di Sumsel akan terjadi pada bulan Juni.
Adapun saat ini kondisi cuaca masih dalam proses peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.
“Adapun tanda munculnya musim peralihan ialah kondisi cuaca yang mudah berubah. Biasanya cuaca di pagi hari terlihat cerah, namun di siang harinya turun hujan disertai angin dan petir. Saat musim peralihan, hujan lebat terjadi tiba-tiba dan situasinya singkat. Perlu diwaspadai curah hujan yang tiba-tiba dengan intensitas yang cukup tinggi disertai angin kencang dan petir," katanya di Palembang, Rabu (13/5/2020).
Bulan Mei, curah hujan bulanan mulai menurun terutama akhir bulan, tetapi faktor ini juga dipengaruhi oleh kondisi dinamika atmosfer secara global.
Ia pun memprediksi, musim kemarau yang akan terjadi pada tahun 2020 ini kemungkinan lebih singkat dibandingkan tahun lalu.
"Berdasarkan pengamatan dari citra satelit terlihat pada bulan Mei ini di seluruh wilayah Sumatera sudah tertutup awan yang cukup merata. Sedangkan tahun lalu, kondisi seperti ini terjadi pada bulan April. Maka dapat disimpulkan, durasi musim kemarau pada tahun ini terbilang singkat," kata dia.
Puncaknya, musim kemarau diprediksi akan terjadi di bulan September dan musim penghujan akan mulai kembali di bulan Oktober. "Tapi info nanti akan kita up-date, sesuai kondisi dinamika atmosfer," katanya.
(boy)
tulis komentar anda