Pemprov Jatim Terima Bantuan 50.000 Rapid Test Antigen COVID-19 dari BNPB

Rabu, 16 Desember 2020 - 19:02 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat menerima 50.000 rapid test kit antigen dari BNPB di Gedung Negara Grahadi.Foto/SINDONews/Lukman Hakim
SURABAYA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) mendapat bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 50.000 rapid test kit antigen. Rapid test ini disumbangkan ke Jatim dengan tujuan mempercepat pemeriksaan COVID-19.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, rapid test antigen ini hasilnya bisa diketahui lebih cepat dari rapid antibodi maupun swab.

(Baca juga: Pasien COVID-19 di Jatim Melonjak Tajam, Khofifah Tolak Berlakukan PSBB )



“Namun dengan datangnya bantuan ini saya tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap disiplin menjaga protokol kesehatan dan harus makin ketat. Sebab, kita cenderung meremehkan ketika tidak ada lagi zona merah, kemudian zona orange banyak yang berubah menjadi kuning. Sekarang kok makin longgar hingga kembali 6 daerah menjadi zona merah lagi,” kata Khofifah di Grahadi, Rabu (16/12/2020).

Khofifah juga mengingatkan jika nantinya vaksin sudah datang dan sudah dipakai hendaknya tidak melonggarkan protokol kesehatan. Pihaknya mengingatkan masyarakat harus tetap ketat memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun di air mengalir dan menjaga jarak aman dalam bersosialisasi.

(Baca juga: Pasien COVID-19 di Jatim Meningkat, Khofifah Sebut Warga Lengah Terapkan Protokol Kesehatan )

“Tentunya kita menunggu petunjuk dari pemerintah pusat. Misalnya penggunaan vaksin untuk garda terdepan seperti tenaga kesehatan, TNI dan Polri kita tentu akan ikut dengan petunjuk pemerintah pusat,” tandas Khofifah.

Sementara itu dr Herlin Ferliana, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim menjelaskan, sebelumnya Gubernur Khofifah menghubungi BNPB untuk bisa memberi bantuan rapid test antigen. Kemudian saat ini sudah bisa terealisasi. “Alhamdulillah sudah terkirim 50.000 rapid test antigen ke Jatim. Alat ini tingkat kepekaannya cukup tinggi yakni 85%,” jelas Herlin.

Sehingga, lanjut Herlin, tingkat keefektifan alat ini juga makin tinggi dibanding dengan rapid antibodi. Jika rapid antibodi biasanya butuh waktu 1 hari dan swab butuh waktu 1 sampai 3 hari, dengan antigen hanya 1 sampai 2 jam hasilnya sudah bisa diketahui. “Dengan begitu penanganannya bisa lebih cepat,” ujar Herlin
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content