Massa Mengamuk di Rapat Pleno Pilkada Pesisir Barat, Komisioner KPU Dievakuasi Polisi
Selasa, 15 Desember 2020 - 18:38 WIB
Massa melakukan hal tersebut diduga tidak terima dengan hasil Pilkada dan menuntut diadakannya pemungutan suara ulang (PSU) khusus kecamatan bangkunat yang dinilai terdapat kecurangan.
"Massa yang melakukan anarkis ini dari pasangan calon nomor urut 01 dan 02, mereka tidak terima dengan hasil perhitungan suara oleh KPU" kata anggota KPU Provinsi Lampung dari Divisi Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.
Namun, Antonius Cahyalana menegaskan bahwa KPU akan tetap melaksanakan atau melanjutkan pleno di tingkat kabupaten/kota tersebut.
"Meski ada kerusakan-kerusakan, yang pasti pleno tetap akan kami lanjutkan. Pada saat ini kami sedang berkoordinasi, penghitungan suara ini akan dilanjutkan hari ini juga atau ditunda besok," katanya.
Antonius pun menghimbau kepada siapa pun yang kurang puas agar legawa atau menerima hasil dari KPU.
"Bila ada indikasi kecurangan yang ditemukan, silakan laporkan ke bawaslu serta ikuti mekanismenya," katanya.
Dari informasi yang beredar, buntut dari kericuhan pleno KPU Pesibar, jembatan gantung di Dusun Kali Pintau, Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bengkunat dirusak oleh orang tak di kenal. Namun, hingga sore ini pihak KPU belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pengerusakan jembatan itu.
Lihat Juga: Pj Gubernur Lampung Apresiasi Penanaman 20.000 Bibit Mangrove oleh MNC Peduli di Pesisir Pantai EMP
"Massa yang melakukan anarkis ini dari pasangan calon nomor urut 01 dan 02, mereka tidak terima dengan hasil perhitungan suara oleh KPU" kata anggota KPU Provinsi Lampung dari Divisi Sosialisasi Pemilih dan Partisipasi Masyarakat.
Namun, Antonius Cahyalana menegaskan bahwa KPU akan tetap melaksanakan atau melanjutkan pleno di tingkat kabupaten/kota tersebut.
"Meski ada kerusakan-kerusakan, yang pasti pleno tetap akan kami lanjutkan. Pada saat ini kami sedang berkoordinasi, penghitungan suara ini akan dilanjutkan hari ini juga atau ditunda besok," katanya.
Antonius pun menghimbau kepada siapa pun yang kurang puas agar legawa atau menerima hasil dari KPU.
"Bila ada indikasi kecurangan yang ditemukan, silakan laporkan ke bawaslu serta ikuti mekanismenya," katanya.
Dari informasi yang beredar, buntut dari kericuhan pleno KPU Pesibar, jembatan gantung di Dusun Kali Pintau, Pekon Pagar Bukit, Kecamatan Bengkunat dirusak oleh orang tak di kenal. Namun, hingga sore ini pihak KPU belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut terkait pengerusakan jembatan itu.
Lihat Juga: Pj Gubernur Lampung Apresiasi Penanaman 20.000 Bibit Mangrove oleh MNC Peduli di Pesisir Pantai EMP
(sms)
tulis komentar anda